Advertisement
Singapura Setuju Penggunaan Vaksin Pfizer

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 produksi Pfizer Inc. dan BioNTech SE.
Diperkirakan pengiriman pertama vaksin tersebut pada akhir bulan ini seiring dengan rencana memasuki fase terakhir pengendalian Virus Corona.
Advertisement
Adapun, vaksin lain diharapkan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan, vaksin tersebut cukup untuk semua orang pada kuartal ketiga tahun depan.
Sementara itu, Singapura akan semakin melonggarkan pembatasan untuk membendung penyebaran virus pada 28 Desember 2020.
Melansir Bloomberg Senin (14/12/2020), negara ini telah menyisihkan lebih dari S$1 miliar atau US$750 juta untuk vaksin.
"Kami memasang banyak taruhan, untuk menandatangani perjanjian pembelian di muka dan membayar uang muka lebih awal untuk kandidat yang paling menjanjikan, termasuk dengan Moderna Inc. dan Sinovac Biotech Ltd,” katanya.
Singapura akan menjadi salah satu negara pertama yang mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech. Vaksin tersebut telah disetujui di Inggris dan Kanada, dan baru-baru ini memperoleh otorisasi darurat AS.
Lee mengatakan, prioritas pertama akan diberikan kepada mereka yang berada pada risiko terbesar seperti petugas kesehatan dan personel garis depan, serta orangtua yang rentan.
Pemerintah Singapura juga telah menerima rekomendasi dari komite dokter dan ahli untuk memvaksinasi seluruh populasi orang dewasa, meskipun hal ini harus dilakukan secara sukarela, dan akan membuat vaksinasi gratis untuk semua warga Singapura dan penduduk jangka panjang.
Sekitar sepertiga dari sekitar 300.000 pekerja migran yang tinggal di asrama di Singapura, belum terinfeksi Virus Corona, dan mungkin akan divaksinasi. Namun, waktu vaksinasi masih belum dirinci.
Aturan vaksinasi yang diajukan oleh Pfizer-BioNTech mengharuskan dua dosis vaksin diberikan dengan selang waktu 21 hari pada individu berusia 16 tahun ke atas, menurut pernyataan dari Otoritas Ilmu Kesehatan.
Wanita hamil, orang dengan gangguan kekebalan tubuh dan mereka yang berusia di bawah 16 tahun sebaiknya tidak menerima vaksin ini karena data keamanan dan kemanjuran untuk orang-orang ini belum tersedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bloomberg
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kuasa Hukum Ungkap Kerumitan Jual Beli Tanah dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
- Mantan Kapolda DIY Ahmad Dofiri Datangi Istana Presiden
- KIP Kuliah 2025 Jalur Mandiri: Batas Waktu, Syarat, dan Cara Daftar
- Higgins Minta Israel CS Dikeluarkan dari Keanggotaan PBB
Advertisement
Advertisement