Advertisement

Joe Biden Tidak Wajibkan Vaksin Covid-19 di AS

Nirmala Aninda
Sabtu, 05 Desember 2020 - 20:07 WIB
Budi Cahyana
Joe Biden Tidak Wajibkan Vaksin Covid-19 di AS Peneliti menunjukkan vaksin Pfizer. Presiden terpilih AS, Joe Biden tidak mewajibkan masyarakat di Amerika Serikat untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19). - ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan warga negara Paman Sam tidak akan dipaksa untuk mendapatkan vaksin virus Corona.

Pernyataan itu disampaikan sesaat setelah Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk pertama kalinya mendesak warga AS penggunaan masker secara luas di dalam ruangan, kecuali ketika berada di rumah mereka sendiri.

Advertisement

CDC mengatakan AS telah memasuki fase penularan virus tingkat tinggi. Pada Jumat (4/12/2020), AS mencatat lebih dari 2.500 kematian dan hampir 225.000 kasus baru.

AS telah mengkonfirmasi 14,3 juta kasus dan lebih dari 278.000 kematian. Saat berbicara di Wilmington, Delaware, presiden terpilih itu mengatakan tidak perlu mewajibkan vaksin virus corona.

"Saya akan melakukan segala daya saya sebagai presiden untuk mendorong rakyat melakukan hal yang benar dan ketika mereka melakukannya, tunjukkan bahwa itu penting," kata Biden, seperti dikutip melalui BBC, Sabtu (5/12/2020).

Pusat Penelitian Pew mengatakan hanya 60 persen orang Amerika saat ini yang siap untuk menerima vaksin virus corona, naik dari 51 persen yang mengatakan hal yang sama pada September.

Pada hari Kamis (3/12/2020), Biden mengatakan kepada CNN bahwa dia akan dengan senang hati untuk disuntik vaksin di depan umum guna menghilangkan kekhawatiran potensial tentang keamanannya.

Tiga mantan presiden AS yakni Barack Obama, George W Bush dan Bill Clinton juga mengatakan mereka siap untuk disuntik di depan umum.

Biden juga mengulangi seruannya agar orang Amerika memakai masker selama 100 hari ke depan, tindakan yang menurutnya dikombinasikan dengan distribusi vaksin akan menurunkan angka risiko kematian.

Sekitar setengah dari kasus baru adalah hasil penularan dari orang yang terinfeksi namun tidak memiliki gejala apa pun, kata CDC.

CDC menerangkan bahwa pemakaian masker, menjaga jarak secara fisik dan menghindari kegiatan dalam ruangan yang tidak penting dan ruang luar yang padat adalah bagian dari pendekatan "multi-cabang" yang diperlukan untuk menyelamatkan lebih banyak masyarakat hingga vaksin tersedia secara luas dan kehidupan normal dapat dilanjutkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Catat! Tarif Parkir Kendaraan Bermotor di Lokasi Wisata Wilayah Bantul

Bantul
| Sabtu, 20 April 2024, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement