Advertisement
Survei: Cuci Tangan Pakai Sabun Masih Diabaikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Konsultan Unicef Risang Rimbatmaja mengatakan survei yang dilakukan organisasi tersebut bersama Nielsen terkait hal-hal apa saja yang dipikirkan masyarakat saat mendengar kata Covid-19 menunjukkan tidak ada satu responden pun yang menjawab cuci tangan pakai sabun.
"Yang menarik di kelompok pelaku pencegahan, di antara 2.000 responden tidak ada yang mengatakan cuci tangan pakai sabun terkait perubahan perilaku mengacu pada protokol kesehatan," kata dia saat diskusi daring dengan tema keterlibatan masyarakat dalam respon pandemi Covid-19 yang dipantau di Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Advertisement
Ia menduga tidak satu pun responden yang menjawab soal cuci tangan pakai sabun bisa jadi dikarenakan kampanye besar-besaran terkait 3M yakni mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir, menjaga jarak dan memakai masker baru dilakukan setelah survei itu tersebut.
Survei yang dilakukan Unicef bekerja sama dengan Nielsen pada Agustus 2020 tersebut mengambil enam kota besar yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar.
Survei menyasar warga rentang usia 15 hingga 65 tahun dengan status ekonomi dan sosial secara acak. Dalam survei tersebut, penanya menanyakan bila mendengar kata virus corona atau Covid-19, apa yang muncul dalam pikiran masyarakat.
Pada survei itu juga ditemukan 70 persen responden menjawab terkait ketakutan atau perspektif negatif dari Covid-19 di antaranya bahaya, menular, mematikan dan lain sebagainya. Kemudian, sekitar 15 persen responden menjawab kata-kata virus dan bakteria ketika ditanya apa yang dipikirkan bila mendengarkan virus corona atau Covid-19.
"Hanya delapan persen yang menjawab terkait perilaku pencegahan misalnya handsanitizer, jaga jarak, masker dan lain sebagainya," ujar dia.
Dengan hasil tersebut terutama terkait tidak satu pun responden menjawab mencuci tangan pakai sabun, bisa menimbulkan interpretasi yang beragam. Sebab, jika menginginkan masyarakat taat protokol kesehatan maka pekerjaan semua pihak masih cukup berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
Advertisement
Advertisement