Advertisement
Sudjiwo Tedjo: Yang Tak Setuju Jurassic Park Gak Usah Memaki-Maki

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pembangunan 'Jurassic Park' di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur turut menyita perhatian Budayawan Sudjiwo Tedjo. Pulau itu salah satu wilayah yang dihuni kadal raksasa Komodo.
Menurutnya, siapapun boleh saja tidak setuju dengan proyek pemerintah di pulau tersebut. Namun, aksi penolakan sebaiknya tidak perlu dengan makian karena akan dibalas dengan karma.
"Pagi. Yang tak setuju pembangunan “Jurassic Park Komodo” monggo. Saya pun mungkin tak setuju. Tapi gak usah memaki-maki. Sebab karma itu keras," tulisnya di Twitter mengutip Bisnis.com--jaringan Harianjogja.com, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: Kominfo: Hoaks Membesar di Grup WA
Sudjiwo menyinggung peristiwa penggusuran yang terjadi saat pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 1970-an. Kejadian itu turut menimbulkan kecaman dari banyak kalangan.
Setelah pembangunan itu lanjutnya, pada 1991, banyak tokoh hadir di TMII untuk mengikuti Kongres Kebudayaan. Ironisnya, sebagian dari tokoh tersebut sempat memaki-maki pembangunan taman itu pada 1970-an.
"Aku bukan cuma dengar, Cuk. Aku melihat dengan mata kepala sendiri mereka yang dulu memaki-maki pembangun TMII karena terjadi penggusuran besar-besaran, hadir di Kongres Kebudayaan di tempat rekreasi itu. Bahkan ada satu, setidaknya, yang dulu bersumpah tak akan menginjak TMII," ujarnya.
Presiden Jancukers itu menerangkan kalangan pemrotes dapat mengkritik secara satire pembangunan Jurassic Park Komodo itu, dibandingkan dengan memaki proyek tersebut.
"Saran saya, bikin satire saja drpd memaki2 pembangun “Jurassic Park Komodo”. Tapi untuk bikin satire emang diperlukan IQ yang agak sedikit di atas rata-rata Cuk. Di samping sedikit jiwa seni," tulisnya.
Baca Juga: Cara Menangkal Covid-19 di Musim Hujan
Seperti diketahui, pembangunan destinasi wisata Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca menuai kontroversi. Peristiwa ini terjadi setelah tersebar foto seekor Komodo berhadapan dengan truk pembangunan proyek itu.
Pemerintah rencananya akan membangun sejumlah fasilitas premium termasuk vila dan restoran di Pulau Rinca, kawasan yang dicatat Unesco sebagai World Heritage Site. Kalangan eksekutif menyebut proyek itu menerapkan prinsip kehati-hatian selama pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Pelaku Mutilasi di Sukoharjo Menangis Saat Datang di Mapolres Sukoharjo
- Gibran Jadikan Pasar Ngudi Rezeki Gilingan untuk Pusat Oleh-oleh Masjid Zayed
- Polisi Usut Rumor Putusan MK Soal Sistem Pemilu, Denny Indrayana Bantah Bocor
- Dibekuk di Kartasura, Pelaku Mutilasi Warga Keprabon Solo Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement

Kejari Bantul Serahkan Rp24 Miliar ke Negara dari Kasus Produksi Obat-obatan Ilegal
Advertisement

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?
Advertisement
Berita Populer
- Kejanggalan Proyek BTS Kominfo Telah Lama Terendus
- Ada Rentetan Gempa, BMKG Imbau Warga Salatiga Tetap Tenang
- 13 Ruas Tol Baru Ditargetkan Beroperasi pada Akhir 2023
- Lewat Gardu Pintar, OMG Sebarkan Semangat Belajar
- Tak Punya Utang, Motor, Mobil, Tito Karnavian Ternyata Simpan Aset Properti Rp8,2 Miliar
- Beredar File APK Bisa Meretas Ponsel Android dan Mencuri Data Penting, Ini Cara Menghidarinya
- Diduga Mencabuli 12 Siswa MI, Kepala Sekolah dan Guru Diberhentikan Sementara
Advertisement
Advertisement