Advertisement
Jiwasraya: Sampaikan Pleidoi, Benny Tjokro Sebut Grup Bakrie
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk. Benny Tjokrosaputro. - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Terdakwa kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya Benny Tjokro kembali menyebut grup Bakrie dalam nota pembelaan atau pleidoi pribadinya. Direktur Utama PT Hanson International Tbk itu mengaku posisinya sama dengan Grup Bakrie di kasus Jiwasraya.
"Posisi saya dalam kaitan dengan PT Asuransi Jiwasraya adalah mirip dengan posisi Group Bakrie, mirip tapi tidak sama. Bedanya adalah saya melakukan pinjaman pada PT Asuransi Jiwasraya pada akhir tahun 2015 lalu saya lunasi semuanya pada tahun 2016," ujar Benny dalam pleidoinya, Kamis (22/10/2020)
Advertisement
Sedangkan Group Bakrie, lanjut Benny Tjokro, melakukan REPO sebelum tahun 2008 dengan nilai triliunan rupiah dan sampai saat ini masih berada di portofolio PT. AJS.
"Bahkan kemudian REPO kembali dilakukan ke PT. AJS dan hingga saat ini tidak ditebus," kata Benny.
Benny mengaku sudah menyampaikan hal tersebut beberapa kali lewat publik dan media. Hanya saja, kata Benny pihak Kejagung tidak bergeming.
Benny mengaku menyerahkan seluruh keputusan terkait dirinya dalam perkara ini kepada majelis hakim. Menurut Benny, terjeratnya dia dalam kasus ini adalah bentuk konspirasi.
"Dengan perkataan lain, saya adalah korban konspirasi dari pihak-pihak tertentu yang justru bertanggung jawab atas kerugian negara ini," ujarnya.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum menuntut agar majelis hakim menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap Komisaris PT Hanson International Benny Tjokrosaputro.
Jaksa juga menuntut agar Benny membayar denda Rp5 miliar subsider 1 tahun kurungan.
Jaksa meyakini Benny bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan memperkaya diri memanfaatkan dana senilai Rp16 triliun bekerja sama dengan tiga mantan pejabat Jiwasraya.
"Menuntut supaya dalam perkara ini majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili untuk memutuskan: Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan tindak pencucian uang," kata Jaksa Penuntut Umum saat membacakan surat tuntutan, Kamis (15/10/2020).
Benny juga dituntut membayar uang pengganti Rp6.078.500.000.000.
Benny diyakini jaksa melanggar Pasal 2 Ayat 1 juncto Pasal 18 ayat (1) huruf b, ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Catat Jadwalnya, SIM dan Samsat Keliling DIY Tutup Sementara
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY hingga Hari Keempat Operasi Lilin
- Rio Dewanto dan Barry Prima Main Film Kuyank
- Rupiah Menguat Terbatas, Dolar Ditahan Sentimen Nataru
- Batas Akhir Hari Ini, 28 Provinsi Wajib Umumkan UMP 2026
- Kasus Penipuan Perusahaan, Vonis YAM Diperberat Pengadilan Tinggi
- Tekan Emisi, Kilang Pertamina Gandeng Mitra Global Kembangkan WSA
- Warga Demangan Jogja Olah Sampah Organik dengan Biopori
Advertisement
Advertisement



