Advertisement
Tol Ngawi-Kertosono Disebut Berhasil Tekan Ongkos Logistik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pembangunan jalan tol Ngawi-Kertosono yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa diklaim berhasil memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang guna mendukung usaha investor.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa manfaat dari terbangunnya Tol Trans Jawa tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antar kota, tetapi dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri yang sekarang sudah muncul seperti di Ngawi dan Nganjuk serta mendukung akses ke destinasi pariwisata sesuai dengan visi Pemerintah Presiden Joko Widodo.
Advertisement
“Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang [delivery time]. Dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan business plan lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah,” jelasnya melalui siaran pers, Sabtu (17/10/2020).
Kehadiran Jalan Tol Ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87 Km yang merupakan bagian dari ruas Tol Trans Jawa memiliki peran pada peningkatan potensi daerah di Kabupaten Nganjuk, dan pariwisata lokal serta memunculkan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan.
Tol Ngawi-Kertosono selesai dibangun pada 2018 dengan 5 Gerbang Tol (GT) yakni GT Ngawi KM 579), GT Madiun KM 603, GT Caruban KM 611, GT Nganjuk KM 647, dan GT Bandar KM 672. Tol ini juga dilengkapi dengan 3 Simpang Susun (SS) yang terkoneksi dengan wilayah yang dilalui seperti SS Madiun, SS Caruban, dan SS Nganjuk.
Pada Ruas Tol Ngawi-Kertosono terdapat 2 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)/rest area yakni TIP Km 597 (B) dan TIP Km 626 (A) yang dapat mendukung promosi produk lokal daerah yang dilalui jalan tol.
Kementerian PUPR terus mendorong pengelola TIP untuk memenuhi komposisi minimal 70 persen pengusaha dengan brand dan produk lokal yang mengisi area komersial TIP dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri (Permen) PUPR No. 10/PRT/M/2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol yang mengatur fasilitas yang harus tersedia di TIP.
Di luar jalan tol, pemerintah sedang membangun Bendungan Semantok di Nganjuk berkapasitas tampung 32,6 juta meter kubik. Bendungan ini dibangun untuk mendistribusikan air saat musim kemarau agar tidak terjadi kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian atau intensitas panen di Kabupaten Nganjuk.
Kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Sempat Viral, Buaya Muara yang Meresahkan Warga di Sungai Progo Bantul Akhirnya Ditangkap
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Kehutanan Bakal Evaluasi Total Prosedur Keamanan Pendakian
- Komnas HAM Kecam Tindakan Pembubaran Retret Siswa Kristiani di Sukabumi
- Mendagri Kaji Putusan MK Soal Jeda Pemilu dan Pilkada
- KPK Periksa Eks Direktur PT Inai Kiara Indonesia Sebagai Saksi Kasus Suap Proyek Pengerukan Pelabuhan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Putusan MK Soal Pemisahan Waktu Pemilu dan Pilkada, Mendagri Bakal Ajak Rapat Sejumlah Kementerian
- Sidang Tuntutan untuk Hasto Kristiyanto Dijadwalkan Kamis 3 Juli 2025
Advertisement
Advertisement