Advertisement
Alhamdulillah! Belum Ada Laporan Efek Samping dari Calon Vaksin Covid-19
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO - Dhemas Reviyanto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan pengawasan secara ketat seluruh proses pembuatan vaksin mulai dari uji klinis hingga tahap produksi. Sejauh ini belum ada laporan efek samping vaksin Corona dari relawan yang mengikuti uji klinis tahap 3.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa BPOM melakukan evaluasi dan inspeksi dalam pelaksanaan uji klinis vaksin. “Dan harapannya nanti bisa diterbiktan izin edar obat baik melalui Badan POM dan sesuai dengan hasil yang didapat,” kata Wiku, Kamis (15/10/2020).
Advertisement
Wiku pun mengatakan bahwa setiap vaksin baik produksi dalam negeri maupun luar negeri melalui proses tahapan yang serupa. Secara umum seluruh tahapan bertujuan memastikan keamaan penggunaan kepada manusia, termasuk rentang dosis yang aman digunakan.
“Saya ulangi sekali lagi keamanan vaksin bagi masyarakat itu adalah menjadi prioritas dan tugas utama pemerintah,” kata Wiku.
Adapun pemerintah telah mengamankan 270 juta dosis vaksin Covid-19 untuk tahun depan. Namun, jumlah ini masih kurang dari total kebutuhan awal, yakni 320 juta dosis.
“Dalam perencanaan untuk tahun 2021 itu sudah secure untuk kebutuhan 135 juta orang. Jumlah vaksin sekitar 270 juta untuk 2021. Sisanya nanti terus didorong untuk 2022,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (12/10/2020).
Dia menjabarkan bahwa saat ini tiga perusahaan pembuat vaksin telah menyampaikan komitmen, yakni Sinovac, Sinofarm, dan Cansino. Pembelian dan penyerahan vaksin akan dilakukan setelah uji klinis tahap 3 rampung. Selain itu, pemerintah juga masih melakukan negosiasi dengan Astra Zeneca, Novavax, Pfizer, dan CEPI terkait pengadaan vaksin.
Airlangga melanjutkan bahwa Indonesia telah mengamankan 143 juta dosis vaksin dari Sinovac. “Dan Sinofarm itu sekitar di tahun 2020, 15 juta, kemudian terkait Cansino ini menjanjikan kita sekitar 100.000 di akhir Desember dan tahun depan sekitar 15 juta,” ujarnya.
Terkait vaksin Astra Zeneca, pemerintah tengah bernegosiasi untuk menyediakan 100 juta dosis vaksin pada tahun depan. Total harga vaksin tersebut US$500 juta. Oleh karena itu, saat ini pemerintah tengah menyiapkan uang muka sebesar 50 persen dari total belanja atau US$250 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Dhian Novitasari Kembali Pimpin Porserosi Kota Jogja
- Brigitte Bardot Meninggal Dunia, Ikon Seks Global dan Simbol Prancis
- Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
- Kalah dari Malut United, Fabio Lefundes Minta Fair Play Dijaga
- Justin Bieber Kritik Industri Musik: Artis Bukan Komoditas
- Crazy Rich China Pilih Pindahkan Jet Pribadi ke Singapura dan Jepang
- PSS Sleman Hajar Persipal Palu 4-0 di Maguwoharjo
Advertisement
Advertisement




