Advertisement
Penyebab Padamnya Api Abadi Mrapen Grobogan, Ini Hasil Penelusuran Sementara ESDM

Advertisement
Harianjogja.com, PURWODADI – Api Abadi Mrapen di Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan padam. Tim dari Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan mendatangi lokasi untuk pengecekan mencari penyebab padamnya api di obyek wisata tersebut.
Tim yang dipimpin Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto, awal memeriksa titik api di Api Abadi Mrapen. Setelah itu dilanjutkan dengan memeriksa kondisi sumur bor yang di belakang minimarket.
Advertisement
Baca juga: Diburu karena Corona, Harga Bunga Telang di Bantul Tembus Rp500.000
“Dari hasil pengecekan di titik Api Abadi Mrapen tidak tercium bagu gas metan sehingga tidak ada nyala api. Sementara di sumur bor yang saat ini sudah ditutup dengan batu koral masih ada rembesan air dan gas yang cukup besar,” ujar Kepala Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Teguh Yudi Pristiyanto melalui Sinung kepada media di lokasi Api Abadi Mrapen, Jumat (2/10/2020).
Menurut Sinung, gas yang keluar dari sumur bor di belakang minimarket tekanannya cukup tinggi. Hal itu sudah diukur tekannnya di atas 100, sehingga mudah menyala jika kena api.
“Jadi kita akan minta ke kepolisian untuk memasang garis polisi agar tidak ada warga yang mendekat dan menyalakan api. Khawatirnya bisa muncul ledakan. Apalagi dari pengecekan radius lima meter dari sumur yang sudah ditutup ada retakan-retakan,” jelas Sinung.
Ada Paramater
Tidak hanya mengecek Api Abadi Mrapen dan sumur bor di belakang minimarket, tim ESDM Wilayah Kendeng Selatan juga mengecek sejumlah rumah warga. Karena beberapa warga di sekitar obyek wisata tersebut juga memanfaatkan gas untuk memasak.
Baca juga: Dilanda Resesi Masa Pandemi, Singapura Berpaling ke Indonesia
“Setelah kita cek awalnya ada penurunan nyala api, namun saat ini sudah padam sama sekali jadi tidak ada gasnya,” tambah Sinung.
Ditanya apakah ada kaitannya padamnya Api Abadi Mrapen dengan sumur bor di belakang mini market, Sinung mengatakan belum dapat memastikannya. Karena hal itu membutuhkan kajian lebih lanjut.
“Secara kronologi memang berurutan, kalau menyatakan apakah ada hubungannya. Tentunya akan kita kaji dengan beberapa parameter. Seperti apakah ada kesamaan kandungan gasnya, kronologi peristiwa, riwayat sekitar sini terhadap pengeboran, dan peta retakan gasnya,” papar Sinung.
Untuk itu, lanjutnya, saat ini tim ESDM masih mengumpulkan data-data terlebih dahulu. Selain itu masih dilakukan pemetaan titik-titik semburan gas yang pernah ada di sekitar Api Abadi Mrapen.
“Kita petakan dengan menggunakan drone. Baru nanti dikaji dan bisa diketahui apakah padamnya Api Abadi Mrapen ada keterkaitannya dengan sumur bor atau tidak,” kata Sinung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kapal Feri Membawa 53 Penumpang dan 12 Kru Tenggelam di Selat Bali, Basarnas Kerahkan Rigid Inflatable Boat
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
Advertisement
Advertisement