Advertisement

Anies Baswedan: Jangan Lihat Kematian Covid-19 sebagai Statistik, Ini Manusia!

Feni Freycinetia Fitriani
Rabu, 16 September 2020 - 23:27 WIB
Bhekti Suryani
Anies Baswedan: Jangan Lihat Kematian Covid-19 sebagai Statistik, Ini Manusia! Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui seusai Rapat Paripurna Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2019 di DPRD DKI Jakarta pada Senin (7/9/2020). JIBI - Bisnis/Nyoman Ari Wahyudi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh masyarakat tidak menganggap remeh wabah virus Corona (Covid-19).

Dia mengingatkan terus bertambahnya angka kematian akibat Covid-19 bukan statistik belaka.

Advertisement

"Saya sering sampaikan, jangan pernah lihat kematian karena Covid-19 ini sebagai statistik. Jangan pernah hanya bicara persentase, ini adalah manusia. Ini [pasien yang meninggal] adalah suami dari sesorang istri, ayah dari seseorang anak," katanya saat memberikan penghormatan terakhir atas wafatnya Sekretaris Daerah DKI Saefullah di Balai Kota DKI, Rabu (16/9/2020).

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan pasien meninggal akibat virus Corona (Covid-19) mencapai 135 orang per 16 September 2020. Dengan demikian, total kasus meninggal dunia akibat wabah ini menembus angka 9.100 orang.

Selain itu, Anies juga meminta agar kejadian wafatnya Saefullah menjadi pelajaran berarti bagi masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta.

Gubernur mengingatkan bahwa bahaya Covid-19 benar-benar nyata dan kematian merupakan risiko terburuk yang bisa dihadapi oleh manusia. Dia menegaskan kondisi di Jakarta saat ini sangat mengkhawatirkan dalam artian sesungguhnya.

Karena itu, dia meminta agar masyarakat tetap tinggal di rumah. Warga bisa keluar rumah jika harus dilakukan atau urgent.

"Ini nyata risikonya besar, ini contoh nyata bahwa kematian jadi risiko terburuk apabila terpapar Covid-19. Saya ajak semua agar tertib pakai masker, tertib jaga jarak, tertib cuci tangan, dan tinggal di rumah," jelasnya.

Jenazah Saefullah dimakamkan dengan protokol Covid-19 di tanah pemakaman keluarga di Rorotan, Jakarta Utara. Saefullah pria kelahiran Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 11 Februari 1964 menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta sejak 11 Juli 2014. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008—2014.

Di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Saefullah bukanlah orang baru. Saefullah pernah menduduki posisi strategis di Pemprov DKI, sampai akhirnya ia menjabat sebagai sekretaris daerah dari era Gubernur Jokowi sampai Anies Baswedan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement