Advertisement

Seorang Sukarelawan Vaksin Sinovac Kena Covid-19, Tim Uji Klinis Buka Suara

Ajijah
Jum'at, 11 September 2020 - 11:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Seorang Sukarelawan Vaksin Sinovac Kena Covid-19, Tim Uji Klinis Buka Suara Relawan dan Tenaga Kesehatan melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Bisnis - Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG - Seorang relawan yang telah disuntik vaksin Sinovac terjangkit virus Covid-19. Hal itu terjadi setelah yang bersangkutan pulang dari Semarang.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil mengungkapkan kronologis relawan tersebut sampai terpapar penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.

Advertisement

Setelah mendapatkan suntikan (tidak diketahui vaksin atau plasebo) pertama, yang bersangkutan bepergian ke luar kota. Lalu, pada kunjungan berikutnya, relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan suntikan kedua.

"Keesokan harinya, relawan menjalani program pemeriksaan swab nasofaring dari Dinkes karena ada riwayat ke luar kota. Oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 [Dinas Kesehatan] dengan hasil positif. Hasil yang positif tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan," jelas Kusnandi, Kamis (10/9/2020).

Kemudian, kata Kusnandi, terhadap orang dengan hasil apus hidung positif dilakukan isolasi mandiri dan terdapat program pemantauan secara ketat setiap harinya. Selama sembilan hari pemantauan kondisi relawan dalam keadaan baik.

"Hasil pemeriksaan apus hidung positif bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah dan perlu dilanjutkan dengan pengawasan ketat. Selama sembilan hari pengawasan kondisi yang bersangkutan dalam keadaan baik."

Kusnandi menjelaskan, dalam uji klinis ini pihaknya mengelompokkan dua jenis relawan, yaitu relawan yang mendapat plasebo, dan yang mendapat vaksin. Namun, pihak penguji tidak akan mengetahui mana yang mendapat plasebo dan mana yang mendapat vaksin, karena pemilihan dilakukan secara acak. .

"Semua relawan wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah. Para relawan ini masih akan dipantau kesehatannya selama enam bulan pascasuntikan terakhir," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement