Advertisement
Mahfud MD Punya Kenangan Berkesan dengan Malik Fadjar, Ini Ceritanya..
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Kemananan, Mahfud MD ternyata memiliki banyak pengalaman berkesan dengan Malik Fadjar yang meninggal dunia Senin (7/9/2020).
Pengalaman bersama tokoh Muhammadiyah itu dikisahkan ulang melalui akun Twitter resminya, @mohmahfudmd, Selasa (8/9/2020) pagi.
Advertisement
Salah satunya, jelas dia, Malik Fadjar membuat terobosan kala menjabat Dirjen Bimas Islam, Kementerian Agama, yakni memberikan penghargaan dengan memberikan kepada wewenang kepada Kiai di pondok pesantren untuk mengajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan wewenang sejajar profesor.
"Mnrt-nya ilmu agama yg dikuasai oleh para kyai tak kalah dari profesor resmi," tulis Mahfud melalui akun Twitter-nya tersebut.
BACA JUGA : Mantan Mendiknas Malik Fadjar Meninggal Dunia
MENGENANG PROF. MALIK FAJAR. Saat menjadi Dirjen Bimbaga Islam di Kemenag Malik Fajar membuat terobosan dgn memberi penghargaan bhw Kyai2 di ponpes diberi wewenang mengajar di IAIN setara dgn profesor. Mnrt-nya ilmu agama yg dikuasai oleh para kyai tak kalah dari profesor resmi.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) September 8, 2020
Malik Fadjar, kata Mahfud, adalah tokoh Muhammadiyah tidak membolehkan merokok, kendati dia sendiri perokok berat. "Kalau ada rapat Muhammadiyah yg tengah serius dan dia ingin merokok maka dia merokok sambil bilang, " Saya mau masuk NU sebentar". NU memang tdk melarang ummat merokok. Malik setuju," demikian cerita Mahfud.
Pengalaman berkesan lainnya, kenang Mahfud, adalah saat menjabat Menteri Agama, Malik Fadjar dipergoki sedang makan di warung makan khas Padang. Mahfud mempertanyakan kenapa seorang menteri makan di warung makan.
Jawaban enteng sang menteri meninggalkan kesan mendalam bagi Mahfud MD. "Loh, kenapa? Kalau dilarang makan di warung saya lebih baik tidak jadi menteri," jawab mendiang Malik Fadjar.
BACA JUGA : Malik Fadjar Puji Perkembangan Gunungkidul, Tekankan Tiga
Mahfud menambahkan dua tahun lalu atau sekitar Oktober 2018, dia diundang ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru. Kala itu Profesor Malik Fadjar datang dari Jakarta dan menemani Mahfud dari pagi sampai sore di universitas yang pernah dipimpinnya itu.
Kepada ribuan mahasiswa UMM saat itu, Mahfud mengatakan bahwa Malik Fadjar adalah role model yang harus dicontoh. Pasalnya, kata Mahfud, mendiang merupakan pejabat yang selalu egaliter, luwes dan tidak sewenang-wenang.
Adapun, pada 2016 - 2020 Mahfud MD dan Malik Fadjar masih sama-sama menjadi Anggota Dewan Penyantun Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo
"Damailah, Pak Malik," demikian Mahfud menutup uraian pengalamannya bersama Profesor Malik Fadjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tudingan Jokowi Cawe-cawe Pilpres Lewat Penjabat Daerah Tak Terbukti, Berikut Dalil Putusan MK
- Lima Polisi di Cimanggis Ditangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mensos Risma Janjikan Pemasangan Alarm Bahaya Bencana di Kawasan Semeru
- Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Gempa Magnitudo 5,5 Taiwan
- PDIP Gabung Pemerintah atau Oposisi Akan Ditentukan di Rakernas
- Dataran Tinggi Dieng Diajukan sebagai Geopark Nasional
- Jokowi dan Gibran Bukan Bagian dari PDIP, Komarudin Watubun: Orang Sudah di Sebelah Sana
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Presiden: Ini Penting bagi Pemerintah
- Lima Polisi Terlibat Kasus Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Juga Harus Diperiksa
Advertisement
Advertisement