Advertisement

Promo November

Pabrik dengan Ribuan Buruh di Klaten Ditutup Setelah Puluhan Pekerja Terinfeksi Corona

Newswire
Kamis, 03 September 2020 - 22:47 WIB
Bhekti Suryani
Pabrik dengan Ribuan Buruh di Klaten Ditutup Setelah Puluhan Pekerja Terinfeksi Corona Foto ilustrasi. - Bisnis Indonesia/Rahmatullah

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN– Buruh salah satu pabrik garmen di Klaten terinfeksi Corona.

Salah satu pabrik garmen di Kecamatan Delanggu, Klaten, ditutup sementara menyusul ada kasus karyawan terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan itu dilakukan selama tiga hari sembari untuk melakukan penyemprotan disinfektan.

Advertisement

Penutupan sementara aktivitas salah satu pabrik garmen di Delanggu direncanakan mulai Jumat (4/9/2020). Keputusan penutupan sementara itu diambil setelah digelar rapat antara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Klaten bersama gugus tugas dari sejumlah kecamatan termasuk Delanggu di Setda Klaten, Kamis (3/9/2020).

“Mulai besok [Jumat], pabrik kami tutup selama tiga hari. Selama itu kami melakukan disinfektan,” kata Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, saat ditemui wartawan seusai rapat.

Surat keputusan untuk menutup sementara pabrik itu selama tiga hari diberikan ke manajemen pada Kamis sore. Sebelumnya, pihak manajemen pabrik sudah diberikan gambaran terkait tindak lanjut persebaran Covid-19 yang ada di pabrik tersebut. “Manajemen sudah diberikan gambaran dan disampaikan kemungkinan paling buruk ditutup sementara,” jelas Ronny.

Ronny berharap manajemen pabrik bisa mengikuti hasil rapat tersebut untuk mencegah persebaran Covid-19 yang lebih luas. “Sesuai Perbup 40/2020, kalau masih ngeyel, kami bisa sampai ke pencabutan izin,” urai dia.

Ronny menuturkan hingga kini ada sekitar 44 orang yang bekerja di pabrik itu dan dinyatakan posiif Covid-19 dari hasil tracing yang dilakukan petugas kesehatan.

Sementara, jumlah total karyawan pabrik mencapai 1.338 orang. Domisili karyawan yang dinyatakan positif itu tak hanya di Delanggu. Ada yang tinggal di wilayah Kecamatan Polanharjo, Klaten Tengah, Ngawen, hingga Kabupaten Sukoharjo.

Untuk memastikan kondisi kesehatan karyawan lainnya, petugas kesehatan melakukan rapid test kepada seluruh karyawan pabrik tersebut pada Senin (7/9/2020). “Setelah rapid test itu, nanti yang kami perbolehkan masuk [kerja] yang sehat. Sementara, yang masih sakit, menunggu hasil swab dulu dengan untuk sementara tidak masuk,” jelas dia.

Soal asal mula persebaran Covid-19 di pabrik garmen di Klaten tersebut, Ronny mengatakan masih ditelusuri kepastiannya. Namun, persebaran virus corona di pabrik tersebut diduga bermula ketika ada salah satu karyawan terkonfirmasi positif Covid-19.

Penutupan sementara itu juga dilakukan sembari menyiapkan SOP yang harus dilakukan di pabrik tersebut.

“Ada beberapa perbaikan di perusahaan terutama penerapan protokol kesehatan. Seperti waktu istirahat agar tidak terjadi kerumunan. Makanya dibuat SOP, mungkin istirahat antara satu unit dengan lainnya bergantian. Kemudian terkait masker. Karyawan diminta tidak melepas masker saat bekerja. Soal tamu, ternyata di pabrik itu tamu cukup banyak. Kami minta agar diterapkan aturan setiap tamu terutama yang berasal dari luar kota ketika masuk ke pabrik diwajibkan membawa surat keterangan sehat [bebas Covid-19],” jelas dia.

Diimbau Taati Protokol Kesehatan
Ronny mengimbau agar perusahaan lainnya di wilayah Klaten menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kewajiban untuk mematuhi dan melakukan protokol kesehatan itu sudah diatur melalui Perbup No 40/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kabupaten Klaten. “Kami minta disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama saat jam istirahat,” jelas Ronny.

Lebih lanjut, Ronny mengimbau agar warga terus meningkatkan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Yang jelas upaya untuk mencegah terjadi ledakan lagi dengan terus menyosialisasikan protokol kesehatan. Sebelum ada vaksin dan obat untuk Covid-19, vaksin dan obatnya itu ya physical distancing dan masker,” kata dia.

Plt Camat Delanggu, Jaka Suparja, membenarkan pabrik ditutup sementara selama tiga hari. Soal penyebab persebaran Covid-19 dari pabrik tersebut, Jaka mengaku tak mengetahui secara persis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan sebaran kasus positif Covid-19 di Klaten menyebar ke berbagai kecamatan. Hanya saja, ada lonjakan kasus signifikan dari wilayah Delanggu dan Wonosari.

Terkait kasus Covid-19 dari Wonosari, Cahyono mengakui salah satu penyebab lonjakan kasus dari kecamatan itu diduga berawal dari tilik. “Sebenarnya saat ini adaptasi dengan kebiasaan baru kalaupun mau tiilik¸sementara ya lewat virtual itu bisa. Kan tidak harus bertemu yang penting adanya satu komunikasi,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 03:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement