Advertisement
Menikmati Pengalaman Naik Bus Trans Jateng Solo-Sragen...
Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN — Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I dengan rute Terminal Tirtonadi Solo-Situs Sangiran-Sumberlawang, mulai mengaspal. Dua unit bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng telah terparkir tak jauh dari halte Terminal Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (1/9/2020).
Bus dengan daya tampung sekitar 20 penumpang itu sempat dijadwalkan mengaspal pada Juni. Adanya pandemi Covid-19 membuat peluncuran bus ini molor hingga awal September. Saat kali pertama mengaspal, antusias warga pun cukup tinggi. Sejumlah warga terlihat mengantre di halte. Sebagian lagi sudah masuk bus.
Advertisement
"Mohon maaf, untuk penumpang pria duduk di depan. Untuk penumpang wanita duduk di belakang," ujar kondektur BRT Trans Jateng kepada penumpang yang baru masuk.
Baca juga: Kunjungi Ketep Pass, Menaker Ida Fauziah Bangkitkan Semangat Pekerja Pariwisata
Embusan angin dari celah lubang air conditioner (AC) langsung mereduksi panasnya suhu udara di Sumberlawang siang itu. Di dalam bus itu, terdapat 20 tempat duduk.
Dua tempat duduk di antaranya khusus penyandang difabel, ibu hamil maupun manula. Sebagian tempat duduk itu diberi selembar kertas berlakban bening bertuliskan "Mohon maaf dilarang duduk demi menjaga jarak antarpenumpang untuk menghindari potensi penularan Covid-19".
Akan tetapi, tingginya antusias warga untuk menjajal moda transportasi baru itu membuat tempat duduk "terlarang" itu akhirnya diduduki penumpang. Para penumpang pun nyaris duduk berhimpit-himpitan tanpa jarak sehingga protokol kesehatan dalam rangka menanggulangi Covid-19 terabaikan.
Baca juga: Di Masa Pandemi, Ini 10 Sikap yang Harus Dilakukan Seorang Pemimpin
Dalam kondisi penuh penumpang, Trans Jateng pun berangkat dari Terminal Sumberlawang menuju Situs Sangiran dan dilanjutkan ke Terminal Tirtonadi Solo tepat pukul 11.00 WIB.
Selama sekitar 40 menit, Trans Jateng tiba di halte Situs Sangiran yang berlokasi di sebelah timur Balai Desa Krikilan. Selama dalam perjalanan, bus sempat berhenti sekitar lima detik di beberapa landasan atau calon halte, tepatnya di depan tempat-tempat umum seperti sekolah, puskesmas hingga kantor kecamatan.
Bus melaju dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Aturannya, bus tidak boleh melaju dengan kecepatan di atas 60 km/jam demi menjaga kenyamanan penumpang. Selama dalam perjalanan menuju Situs Sangiran itu, kondektur beberapa kali menolak masuknya penumpang karena di dalam bus sudah penuh.
"Ini saya bawa dua anak. Karena mereka tidak ada kegiatan di rumah, saja ajak jalan-jalan ke Solo mumpung masih gratis. Kesan pertama saya, lumayan nyaman karena di dalam bus terasa adem. Itu yang tidak pernah saya dapatkan ketika saya pergi ke Solo dengan naik bus lain," ujar Slamet Nuryanto, 41, warga Kauman Lor, RT 41, Gemolong, Sragen, kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.
Durasi kedatangan antarbus Trans Jateng berkisar 15 menit. Dari halte Situs Sangiran, terdapat dua bus Trans Jateng yang berbeda tujuan yakni Sumberlawang dan Terminal Tirtonadi Solo.
Penumpang sangat disarankan bertanya dulu kepada kondektur supaya tidak salah naik bus. Sebab, pada hari pertama, terdapat beberapa penumpang yang terpaksa harus diturunkan di jalan karena salah naik bus. Misal, penumpang itu mau ke Solo namun malah naik bus jurusan Sumberlawang. Begitu juga sebaliknya.
"Sebenarnya saya mau pulang ke Solo setelah mengajar di SMPN 1 Kalijambe. Tapi, saya sengaja naik bus ini menuju Sumberlawang. Tidak apa-apa. Itung-itung piknik tipis-tipis karena niat mau menjajal Trans Jateng," kata Hikmatul Af Idah, salah seorang penumpang.
Ia mengaku nyaman ketika menaiki bus Trans Jateng. Moda transportasi umum itu menurutnya sangat bermanfaat.
"Kadang butuh waktu lama untuk menunggu datangnya bus. Sampai simpang empat Kalijambe masih harus ngojek untuk sampai sekolah. Selain hemat tenaga, juga hemat waktu dan uang karena nanti karcisnya hanya Rp4.000. Sekarang malah digratiskan untuk sembilan hari ke depan. Jadi, ini fasilitas dari pemerintah yang benar-benar bermanfaat untuk saya. Nanti akan saya ajak siswa saya mengendarai bus ini menuju sekolah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
- Grup Pelindo (IPCC) Catat Kenaikan Kinerja Operasional 2024, Simak Perinciannya
- Pengamat Ungkap Urgensi Regulasi Asuransi Kendaraan Listrik di Indonesia
- Dasco Bantah Prabowo Bertemu Megawati pada 23 Januari 2025, Apa Alasannya?
- SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
- SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
- Pilkada untuk Siapa?
- Sinyal dari Pidato Prabowo
Berita Pilihan
- Polemik Pagar Laut di Tangerang, Presiden Minta Dituntaskan karena Ilegal
- Dugaan Penyelewengan Dana Desa untuk Judi Online, PPATK: Kami Dalami
- Pakar Intelijen Sebut Kenaikan Anggaran Harus Diiringi Kesejahteraan Prajurit
- Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini Hujan, Termasuk di Jogja
- Pelantikan Donald Trump, dari Suhu Terdingin hingga Deretan Tokoh Penting Sengaja Tak Diundang
Advertisement
Pemkab Sleman Telah Daftarkan Sepuluh Varietas Tanaman Hoya
Advertisement
Bali Masuk Urutan Dua Wisata Terbaik di Dunia Menurut TripAdvisor
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras Beberapa Jam, Ratusan Rumah di Jember Kebanjiran, Mobil Terseret Air
- Pelantikan Donald Trump, dari Suhu Terdingin hingga Deretan Tokoh Penting Sengaja Tak Diundang
- Ini 5 Negara Paling Sepi Wisatawan
- Kontributor Program MBG Diusulkan Terima Keringanan Pajak
- Gempa Sukabumi Magnitudo 4,3: 1 Rumah Rusak
- Polisi Buru Anggota Geng Motor Los Angels Seusai Serang Warga
- Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Seusai Kesepakatan Gencatan Senjata
Advertisement
Advertisement