Advertisement
Pengelola Homestay Diminta Utamakan Imunitas daripada Kuantitas

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Sebanyak 45 orang pengelola homestay di Kabupaten Magelang diberi pelatihan tentang manajemen homestay di era Pandemi Covid-19. Sejumlah protokol kesehatan disosialisasikan agar para tamu bisa menginap dengan aman, nyaman dan sehat.
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengungkapkan fenomena pariwisata sekarang ini adalah atraksi, transportasi, dan kesehatan. “Untuk itu semua pelaku pariwisata diharapkan dapat menerapkan Clean, Health and Save (CHS),” ungkap Iwan dalam pembukaan Pelatihan Manajemen Homestay Pondok wisata dan Rumah Wisata di Atria Hotel Magelang Selasa (28/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Baca juga: Ragu dengan Keefektifan Masker Buatan Sendiri? Begini Cara Mengujinya
Di masa pandemi ini, trend wisata yang berkembang adalah imunitas bukan intensitas. Pengelola wisata sebaiknya mengutamakan protokol kesehatan daripada mengejar jumlah tamu/wisatawan.
Saling dukung dan berbagi menjadi kunci usaha homestay dan pariwisata bertahan di saat sulit itu. Ia mencontohkan keberadaan hotel dan sarana transportasi dapat menjadi daya tarik tambahan untuk paket wisata. Sedangkan pengelola wisata perlu membantu mengarahkan tamu untuk menginap.
Saat ini, menurut Iwan, memang masa sulit untuk dunia pariwisata. Namun dengan tidak egois, pengelola dapat memanfaatkan group tour kecil untuk menghidupi bersama, sehingga kelangsungan hidup para pelaku bidang pariwisata tetap terjaga. "Atraksi keramaian group tour, tidak harus besar, grup kecil itu peluangnya besar," jelasnya.
Baca juga: Catat! Hal Ini Perlu Anda Lakukan setelah Bepergian
Agar bergerak secara efektif diharapkan pelaku usaha homestay membentuk forum/ kelompok diskusi untuk membicarakan permasalahan bersama. Iwan mengingatkan bahwa bahwa dalam pariwisata kita tidak bisa sendiri. Wilayah Magelang yang memiliki alam indah di setiap tempatnya ini dapat dikelola secara bersama sebagai paket wisata. Menurut Iwan dalam mengelola pariwisata butuh teman untuk bisa maju. Berhimpun lebih baik agar peluang dapat ditangkap dengan sinergitas.
Pandemi Covid-19 juga menjadi indikasi seleksi alam disemua bidang. Dalam dunia usaha persaingan adalah hal yang lazim asal tidak saling mematikan. "Tugas kami mensinergikan agar semua terjaga," tegas Iwan.
Sesuai data Disparpora Kabupaten Magelang tahun 2019 terdapat 210 destinasi pariwisata yang tersebar di Kabupaten Magelang. Dalam masa transisi pademi Covid 19 saat ini secara bertahap ratusan destinasi itu mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata, Nur Supindahwati menyebutkan peserta pelatihan ini adalah pengelola homestay yang tersebar di Kabupaten Magelang. Mereka diberi pelatihan tentang sembilan materi untuk transformasi pengelolaan homestay. “Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini, mereka menjadi lebih professional dalam mengelola terutama menerapkan protocol kesehatan pencegahan Covid-19,” jelasnya.==
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Teddy Minahasa, Dulu Perisai Jokowi-JK Sekarang Dituntut Mati
- Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS Salahkan FIFA dan Israel
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- Siklon Herman Ditakuti Oleh Peneliti, Ini Alasannya
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Mantan Ajudan Presiden Jokowi Ditunjuk Jadi Danjen Kopassus
- Wow! Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Kerugian Indonesia Diperkirakan Capai Rp3,7 Triliun
Advertisement
Advertisement