Advertisement
Pengelola Homestay Diminta Utamakan Imunitas daripada Kuantitas
Pembukaan Pelatihan Manajemen Homestay Pondok wisata dan Rumah Wisata di Atria Hotel Magelang Selasa (28/7/2020). - Ist/dok
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Sebanyak 45 orang pengelola homestay di Kabupaten Magelang diberi pelatihan tentang manajemen homestay di era Pandemi Covid-19. Sejumlah protokol kesehatan disosialisasikan agar para tamu bisa menginap dengan aman, nyaman dan sehat.
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengungkapkan fenomena pariwisata sekarang ini adalah atraksi, transportasi, dan kesehatan. “Untuk itu semua pelaku pariwisata diharapkan dapat menerapkan Clean, Health and Save (CHS),” ungkap Iwan dalam pembukaan Pelatihan Manajemen Homestay Pondok wisata dan Rumah Wisata di Atria Hotel Magelang Selasa (28/7/2020).
Advertisement
Baca juga: Ragu dengan Keefektifan Masker Buatan Sendiri? Begini Cara Mengujinya
Di masa pandemi ini, trend wisata yang berkembang adalah imunitas bukan intensitas. Pengelola wisata sebaiknya mengutamakan protokol kesehatan daripada mengejar jumlah tamu/wisatawan.
Saling dukung dan berbagi menjadi kunci usaha homestay dan pariwisata bertahan di saat sulit itu. Ia mencontohkan keberadaan hotel dan sarana transportasi dapat menjadi daya tarik tambahan untuk paket wisata. Sedangkan pengelola wisata perlu membantu mengarahkan tamu untuk menginap.
Saat ini, menurut Iwan, memang masa sulit untuk dunia pariwisata. Namun dengan tidak egois, pengelola dapat memanfaatkan group tour kecil untuk menghidupi bersama, sehingga kelangsungan hidup para pelaku bidang pariwisata tetap terjaga. "Atraksi keramaian group tour, tidak harus besar, grup kecil itu peluangnya besar," jelasnya.
Baca juga: Catat! Hal Ini Perlu Anda Lakukan setelah Bepergian
Agar bergerak secara efektif diharapkan pelaku usaha homestay membentuk forum/ kelompok diskusi untuk membicarakan permasalahan bersama. Iwan mengingatkan bahwa bahwa dalam pariwisata kita tidak bisa sendiri. Wilayah Magelang yang memiliki alam indah di setiap tempatnya ini dapat dikelola secara bersama sebagai paket wisata. Menurut Iwan dalam mengelola pariwisata butuh teman untuk bisa maju. Berhimpun lebih baik agar peluang dapat ditangkap dengan sinergitas.
Pandemi Covid-19 juga menjadi indikasi seleksi alam disemua bidang. Dalam dunia usaha persaingan adalah hal yang lazim asal tidak saling mematikan. "Tugas kami mensinergikan agar semua terjaga," tegas Iwan.
Sesuai data Disparpora Kabupaten Magelang tahun 2019 terdapat 210 destinasi pariwisata yang tersebar di Kabupaten Magelang. Dalam masa transisi pademi Covid 19 saat ini secara bertahap ratusan destinasi itu mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata, Nur Supindahwati menyebutkan peserta pelatihan ini adalah pengelola homestay yang tersebar di Kabupaten Magelang. Mereka diberi pelatihan tentang sembilan materi untuk transformasi pengelolaan homestay. “Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini, mereka menjadi lebih professional dalam mengelola terutama menerapkan protocol kesehatan pencegahan Covid-19,” jelasnya.==
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pria di Gamping Bakar Tiga Motor karena Dendam Rp1,1 Juta
- 8.320 Konten Radikal Ditindak Komdigi Setahun Terakhir
- Mensos Terima Usulan Aktivasi Rekening Bansos Terblokir Judol
- Retakan 2 Km Hambat Evakuasi Korban Longsor Pandanarum
- Kuota Haji Gunungkidul 2026 Ditetapkan 325 Calon Jemaah
- Disdag Jogja Targetkan Pasar Sentul Lolos SNI Awal 2026
- Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya
Advertisement
Advertisement





