Advertisement
Tokoh NU Ingatkan Tak Usah Fanatik Dukung Jokowi
![Tokoh NU Ingatkan Tak Usah Fanatik Dukung Jokowi](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/25/1045382/presiden-jokowi.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mengingatkan publik agar tak terlalu fanatik mendukung Jokowi.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Indonesia Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau disapa Gus Sahal mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terlalu fanatik membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara membabi buta.
Advertisement
Hal itu disampaikan oleh Gus Sahal melalui akun Twitter miliknya @sahal_as. Gus Sahal mengingatkan masyarakat untuk tetap mengkritik Jokowi jika memang kebijakan yang dikeluarkan salah.
"Cara terbaik dukung Jokowi saat ini adalah dengan mengkritiknya secara terbuka kalau keliru. Bukannya cari-cari alasan untuk membelanya," kata Jokowi seperti dikutip, Sabtu (25/7/2020).
Gus Sahal menjelaskan, sikap pendukung yang terlalu fanatik membela Jokowi justru akan menimbulkan dampak negatif. Fanatisme tersebut diyakini oleh Gus Sahal akan menjerumuskan Jokowi.
"Fanatisme terhadap Jokowi dengan membela atau memujinya secara membabi buta justru akan menjerumuskannya," ujar Gus Sahal.
Cara terbaik dukung Jokowi saat ini adalah dgn mengkritiknya secara terbuka kalo keliru. Bukannya nyari2 alasan untuk membelanya.
— akhmad sahal (@sahaL_AS) July 24, 2020
Fanatisme thd Jkw dgn membela/memujinya scr membabi buta justru akan menjerumuskannya.
Kritik obyektif ya, bkn kebencian atau fitnah.
Meski demikian, Gus Sahal megingatkan masyarakat untuk tetap obyektif dalam mengkritik. Kritik yang disampaikan adalah kritik membangun, bukan fitnah.
"Kritik obyektif ya, bukan kebencian atau fitnah," ungkapnya.
Belum lama ini, Gus Sahal membagikan sebuah video YouTube berisi kritiknya terhadap pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang dalam Pilkada Kota Solo. Video tersebut diunggah di channel YouTube Cokro TV bertajuk 'Gibran dan Lunturnya Citra Jokowi'.
Cendikiawan muda NU itu menyebut Gibran memiliki hak untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo. Namun, Gibran yang sebelumnya adalah pengusaha martabak dan tak memiliki rekam jejak di dunia politik secara tiba-tiba maju dalam Pilkada Kota Solo.
Gus Sahal menyindir pegiat media sosial Denny Siregar dan Ade Armando yang mati-matian membela pencalonan Gibran dalam kontestasi Pilkada Kota Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement