Advertisement
Himpunan Dokter Patologi Pastikan Hasil Rapid Test Negatif Tidak Menjamin Bebas Corona
![Himpunan Dokter Patologi Pastikan Hasil Rapid Test Negatif Tidak Menjamin Bebas Corona](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/12/1044225/tes-swab.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Rapid test yang kini banyak digencarkan oleh pemerintah punya akurasi rendah untuk mendeteksi Covd-19.
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik meminta penghentian tes rapid sebagai syarat melakukan perjalanan dan mengganti menjadi tes cepat molekuler PCR dengan sampel swab.
Advertisement
Akhir-akhir ini, penyedia akomodasi perjalanan dalam negeri, baik transportasi darat, kereta api, laut dan udara memberikan syarat dokumen kelengkapan rapid tes untuk melakukan perjalanan. Namun hal ini ditentang oleh dokter patologi.
BACA JUGA: 3 PDP Covid-19 di DIY Meninggal Tanpa Penyakit Penyerta! Termasuk Bayi 8 Bulan
"Kami dari Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLin) ingin menyampaikan tanggapan," tulis Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Aryati dalam secarik surat, Minggu (12/7/2020).
Berikut tanggapan dari PDS PatKLin:
- Pemeriksaan PCR virus SARS-CoV-2 dengan hasil negatif maupun rapid tes antibodi SARS-COV-2 dengan hasil non reaktif tidak dapat menjamin seseorang tidak terpapar virus corona, sehingga tidak dapat dinyatakan bebas dari virus SARS-CoV-2.
- Sebab, dalam pemeriksaan rapid tes masih bisa didapati hasil negatif palsu. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan sejak pengambilan swab hingga hasil PCR selesai masih bervariasi mulai dari 2 hari hingga 3 minggu. Ini menyulitkan calon penumpang.
- Adapun pemeriksaan rapid tes memiliki sensitivitas dan spesifikasi yang tidak tinggi, sehingga muncul kemungkinan negatif palsu maupun positif palsu yang dampaknya berbahaya dan merugikan.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, epidemiolog Universitas UI Pandu Riono menyerukan agar cara Rapid Test Antibodi distop karena disalahgunakan.
Dia menyatakan Pemerintah harus melindungi publik dari layanan rapid test. Lebih lanjut Pandu menyatakan jika Rapid Test Antibodi tidak mendeteksi orang dengan virus Covid-19.
"Ini bukan metode yang dianjurkan untuk skrining. Juga buka prasyarat penting lakukan perjalanan dan kegiatan lain," tegasnya dikutip dari akun twitternya.
Dia juga menjabarkan jika rapid test tidak membantu surveilans Tes-Lacak-Isolasi yg bertujuan putus rantai penularan. Karena itu dia menyatakan setop penggunaannya.
Dikutip dari alodokter.com, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Ribuan Orang di Pasar Jongke Berebut Foto dan Bingkisan Presiden Jokowi
- Gibran Minta Teguh Prakosa Berjejaring dengan Pemerintah Pusat dan Pengusaha
- Tepergok Curi Ponsel Marbot Masjib, Pemuda Karangmalang Sragen Ditangkap Warga
- Kemenag Serahkan SK Izin Operasional YBM BRILiaN Sebagai LAZ Skala Nasional
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- Sepanjang Tahun Ini, Transaksi Anak-Anak ke Situs Judi Online Tembus Rp3 Miliar
Advertisement
Advertisement