Advertisement

Dokter Relawan Covid-19 Berharap Tes Corona Jadi Gaya Hidup

Muhammad Khadafi
Sabtu, 11 Juli 2020 - 16:17 WIB
Sunartono
Dokter Relawan Covid-19 Berharap Tes Corona Jadi Gaya Hidup Falla Adinda, seorang dokter yang menjadi relawan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. JIBI - Bisnis/Nancy Junita

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19. Sementara, pemerintah telah menggaungkan new normal agar masyarakat dapat kembali beraktivitas, tetapi aman dari penyebaran Virus Corona.

Sejatinya, normal baru merupakan upaya agar masyarakat beradaptasi dengan protokol kesehatan Covid-19. Seperti diketahui untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona, masyarakat harus rajin mencuci tangan dengan sabut, memakai masker, dan menjaga jarak fisik satu dengan yang lain.

Advertisement

BACA JUGA : Begini Cerita 3 Warga Sleman Lakukan Tes Swab Mandiri

Falla Adinda, seorang dokter yang menjadi relawan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, mengatakan tes Covid-19 juga perlu menjadi gaya hidup di era normal baru. Hal ini guna memastikan orang-orang yang beraktivitas di ruang publik bertanggung jawab atas kesehatan dirinya dan orang lain.

Menurut Falla pada era normal baru masyarakat mendapatkan lampu hijau dan sekaligus lampu kuning untuk beraktivitas. Setiap individu membawa tanggung jawab kemanusiaan atas kesehatan orang lain.

“Bagaimana membuktikan kita manusia sehat, ya kita bawa hasil tes. Kalau sanggup untuk swab tes, do it [lakukan]. Bila tidak, rapid test yang reguler secara serial,” katanya dalam acara seri Dokter Muda Bicara yang disiarkan secara langsung oleh akun Youtube BNPB, Sabtu (11/7/2020).

Falla menambahkan bila melakukan segala aktivitas di rumah, maka tes Covid-19 tidak diperlukan. Risiko penularan sangat kecil apabila seseorang membatas aktivitas hanya di rumah.

BACA JUGA : Tak Hanya di Sleman, Penambahan Kasus Positif Covid-19

Adapun lonjakan pasien Covid-19 di Indonesia cenderung meningkat. Per 10 Juli 2020, pasien Covid-19 bertambah 1.611 orang, sehingga secara akumulasi menjadi 72.347 orang.

Sementara, pada  9 Juli 2020, penambahan pasien baru di Tanah Air sebanyak 2.657 orang. Angka ini merupakan yang tertinggi, di mana sebelumnya penambahan pasien baru per hari paling tinggi terjadi pada 8 Juli 2020, yakni 1.853 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement