Setelah Salmon, Giliran Udang yang Dituding China Jadi Perantara Virus Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Setelah salmon, China menuding udang sebagai perantara virus corona.
Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (11/7/2020), China menyebut bahwa udang yang diimpor menunjukkan hasil positif virus corona. Menurut Administrasi Umum Bea Cukai China, tes dilakukan pada sisi dalam dan luar kemasan udang.
Adapun, sampel berasal dari tiga peternakan Ekuador dan impor akan dihentikan. Kendati demikian, pengekspor udang andalan dari Ekuador menyanggah temuan tersebut.
“Hasil tes tak berarti bahwa virusnya menyebar namun menunjukkan celah pada perusahaan terhadap regulasi keamanan pangan,” ujar Direktur Makanan Impor dan Keamanan Ekspor Bea Cukai China, Bi Kexin.
Pada bulan lalu, China juga melakukan hal yang sama terhadap salmon impor sebagai penyebab penyebaran virus corona di Beijing. Hal itu pun memunculkan penarikan produk salmon di pasar tradisional dan ritel modern.
Setelah itu, China melakukan tes secara masig pada makanan beku impor di pelabuhan-pelabuhan dan memblok pengiriman dari pengolahan daging di luar negeri yang mendapat laporan bahwa pekerjanya terjangkit virus corona.
Bukti menunjukkan bahwa tak mungkin bila virus bisa menyebar melalui makanan.
“Itu ketakutan makanan yang biasa. Saya harap ini hanya sementara,” ujar associate director of seafood di Rabobank, Gorjan Nikolik.
Lembaga Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan pernyataan tentang hal tersebut dan menyatakan bahwa tak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona bisa menular dari makanan atau kemasan makanan.
Salah satu eksporter udang asal Ekuador, Santa Priscila mempertanyakan langkah China mengeluarkan pernyataan tentang udang sebagai medium penyebaran virus corona. Menurutnya, hal itu kini menggoyah reputasi industri.
“Mereka menemukan satu tes positif yang tak menular dari 227.934 sampel di dalam kontainer. Itu hanya 0,0000043 persen,” katanya.
Pemerintah China pun menghentikan impor dari 23 tempat pengolahan termasuk di Brasil, Inggris, Amerika Serikat dan Jerman karena terdapat klaster penyebaran virus corona. Sementara itu, untuk udang, China merupakan pembeli besar bahkan lebih besar dari salmon.
Volume pembelian udang oleh China setidaknya sama dengan Amerika Serikat dan Eropa. Ekuador merupakan pemasok utamanya. Tahun lalu, Ekuador mengekspor US$3,2 miliar udang termasuk sekira US$1,4 miliar ke China dengan pengiriman selama tiga pekan.
China telah mengetes 227,934 sampel dengan hanya tiga sampel yang menunjukkan hasil positif. Udang yang mendapatkan hasil positif corona dikirim ke Dallan dan Xiamen dan telah dihancurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bloomberg/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Rafael Alun Bantah Tudingan Pencucian Uang, Begini Respons KPK
- Rafael Alun Trisambodo Ternyata Sudah Dicap Merah Sejak 2020
- Sempat Tertutup Longsor, Jalur Jogja-Semarang di Temanggung Kembali Lancar
- Jadwal KRL Jogja Solo, Selasa 28 Maret 2023: Kereta Paling Pagi Pukul 05.20 WIB
- Jadwal Kereta Bandara YIA Selasa 28 Maret 2023: Dari Stasiun Tugu Hanya 39 Menit
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA, Selasa 28 Maret 2023: Tiket Bisa Dibeli Online
- Prakiraan Cuaca DIY, Selasa 28 Maret 2023: Mayoritas Berawan, Sleman Hujan Sedang pada Siang Hari
Advertisement