Advertisement
Amien Rais Minta Jokowi Berkaca pada Nasib Soeharto: Ditinggal Menterinya Jadi Keropos

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengingatkan Presiden Jokowi untuk berkaca pada nasib Presiden Kedua RI Soeharto. Menurut Amien, dahulu seluruh menteri selalu memuji dan mengiayakan keinginan Soeharto. Namun, kondisi tersebut berbalik 180 derajat ketika Soeharto lengser dari jabatan orang nomor 1 di Indonesia.
"Saya ingatkan ya pada Pak Jokowi. Ingatlah nasib Pak Harto dulu, beliau 32 tahun berkuasa. semua menteri hanya mengiya-iyakan, hanya memuji-muji, tidak ada menteri yang tidak memuji," katanya seperti dikutip dalam akun Instagram @amienraisofficial seperti dikutip Kamis (2/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Curiga Ada Maladministrasi, ICW Desak Pemerintah Segera Setop Program Kartu Prakerja
Namun, kondisi tersebut berubah ketika gerakan rakyat sudah mengepung kekuasaan. Ketika Presiden Soeharto sulit bertahan, lanjutnya, semua menteri tiba-tiba berputar balik meninggalkannya.
Mantan aktivis reformasi dan Ketua MPR RI tersebut mengatakan hanya ada satu orang menteri yang masih setia berada di sisi Soeharto hingga akhir jabatan, yaitu mantan Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid. Menurutnya, Saadillah Mursjid merupakan pribadi yang memiliki integritas dan moral yang tinggi.
BACA JUGA: Kapan New Normal Diterapkan di DIY? Ini Jawaban Sultan
"Jadi ketika pesta nangka, nangkanya habis dan tinggal getah, maka dia [Saadillah Mursjid] dengan Pak Harto tetap memikul kesalahan-kesalahan para menterinya yang mungkin juga sontoloyo begitu," imbuhnya.
Melihat kondisi sekarang, Amien menilai bisa saja Jokowi justru yang ditinggalkan oleh menteri-menterinya. Apalagi, lanjutnya, beberapa menteri hanya memiliki uang banyak, tetapi minim sikap kerakyatan.
"Ya Allah, jadi saya cuma mengingatkan [Jokowi] berkacalah pada nasib Pak Harto. Dia sangat kuat waktu itu, ketika ditinggal menterinya jadi keropos, jadi korban," imbuh Amien Rais.
BACA JUGA: Sultan Sebut Tak Ada Pilihan, Pariwisata DIY Harus Dibuka
Presiden Joko Widodo menyoroti rendahnya realisasi belanja kementerian di bidang kesehatan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020). Hal itu terungkap dalam video rapat internal berisi arahan Presiden Jokowi itu baru diunggah kanal resmi Sekretariat Presiden di YouTube, Minggu (28/6/2020).
Jokowi memberikan contoh realisasi belanja di bidang kesehatan yang mendapatkan anggaran Rp75 triliun. Dampaknya, uang beredar di masyarakat tertahan. Pembayaran tunjangan, sambung Jokowi, untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis, mesti segera dikeluarkan. Selain itu, belanja-belanja untuk peralatan segera direalisasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement
Advertisement