Advertisement
Ini Penyebab Masuknya Jamur Enoki Mengandung Listeria
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian memaparkan masuknya produk jamur enoki asal Korea Selatan yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan di seluruh pintu masuk komoditas yang diimpor. Khusus dari Korea Selatan, Karantina Pertanian pun juga memastikan adanya sertifikat hasil uji laboratotrium (cerifiticate of analysis/CoA).
Advertisement
Namun khusus bakteri listeria, tidak termasuk dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 55 Tahun 2016 tentang Produk Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Permentan tersebut hanya mengatur larangan terhadap tumbuhan yang mengandung bakteri salmonella dan e.coli.
BACA JUGA : Begini Cara Aman Mengonsumsi Jamur Enoki
"Jadi tentu saat itu kami tidak bisa melakukan larangan di border. Namun setelah ada info di BKP beritahu kami lakukan monitoring di pemasukan Tanjung Priok yang berasal dari Korsel, hasilnya negatif," kata Ali Jamil dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV di Jakarta, Selasa.
Ali menjelaskan bahwa setelah melakukan pemeriksaan terhadap produk jamur enoki di pintu masuk, salah satunya di Pelabuhan Tanjung Priok, produk tersebut tidak tercemar bakteri Listeria.
Sebelumnya, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mendapat informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO, terkait kejadian luar biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan.
Atas informasi tersebut, BKP pun melakukan pemantauan di gudang improtir dan menemukan produk jamur enoki yang sudah tercemar bakteri Listeria.
"Hasil monitoring dari BKP di gudang importir, mereka mendapatkan dan itu ditemukan Listeria. Kepala BKP sudah memerintahkan ke pemilik barang untuk menarik dari pasar," kata Ali Jamil.
BKP juga sudah melakukan pemusnahan produk jamur enoki tercemar pada 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg.
Dalam keterangan sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menegaskan bahwa sampai hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.
Ada pun L. monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan air.
Bakteri listeria dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75 derajat celcius, sehingga apabila masyarakat memasak jamur enoki di atas suhu tersebut, produk tersebut aman untuk dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Menteri AHY Diminta Presiden Rampungkan Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
Advertisement
Advertisement