Advertisement
Guyonan Gus Dur Berujung Pemanggilan, Putri Sulung Gus Dur Minta Polisi Teladani Mantan Kapolri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Putri sulung Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid, mengomentari pemeriksaan Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara, terhadap warga yang mengutip lelucon Gus Dur tentang polisi dan mengunggahnya di Facebook. Alissa membandingkan sikap Polres Kepulauan Sula dengan mantan Kapolri Tito Karnavian.
Ismail Ahmad, warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, diperiksa polisi setelah mengutip humor Gus Dur yang menyebut menyebut hanya ada tiga polisi jujur, yaitu patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng. Hoegeng adalah Kapolri 1968-1971 dan dikenal sebagai polisi yang bersahaja.
Advertisement
Kapolres Kepulauan Sula AKBP M Irfan mengatakan warganet yang mengunggah lelucon Gus Dur tersebut telah meminta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Polisi pun membolehkannya pulang. Tindakan polisi kemudian dikritik.
BACA JUGA: Komnas HAM Kritik Polisi yang Berlebihan dalam Menangani Demo Mahasiswa
Putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid, dalam cuitannya di Twitter, meminta polisi mencontoh mantan Kapolri yang sekarang menjadi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Saat menyampaikan testimoni dalam peringatan sewindu haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, 22 Desember 2017, Tito menyebut Gus Dur sempat menyindir Polri, karena di Indonesia hanya ada tuga polisi jujur. Pertama, polisi tidur; kedua, patung polisi; terakhir, Hoegeng. Tito menganggap guyonan Gus Dur sebagai cambukan bagi Polri agar menjadi institusi yang lebih baik.
“Pak Polisi, ada teladan nih dari pemimpin anda semua, mantan Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian, sekarang Menteri Dalam Negeri,” cuit Alissa Wahid.
Dalam cuitan tersebut, Alissa menyertakan gambar kutipan Tito.
Pak Polisi, ada teladan nih dari pemimpin anda semua, mantan Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian, sekarang Menteri Dalam Negeri. #IndonesiaDaruratHumor pic.twitter.com/vNGh1CdYqT
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) June 17, 2020
Dalam kesempatan berbeda, Alissa yang menjadi Koordinator Jaringan Gusdurian juga mengapresiasi Ismail Ahmad yang menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara dengan cara mengekspresikan dan menyatakan pendapatnya melalui media sosial. Jaringan Gusdurian juga meminta polisi menghargai kebebasan berpendapat.
“Kami meminta aparat penegak hukum untuk tidak mengintimidasi warga negara yang mengekspresikan dan menyatakan pendapat melalui media apa pun. Kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat adalah hak konstitusional yang wajib dilindungi oleh aparat penegak hukum,” kata Alissa melalui pernyataan tertulis, Rabu (117/6/2020).
BACA JUGA: Polisi Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Minta Dibebaskan
Dia mengajak seluruh Gusdurian dan masyarakat Indonesia untuk terus mendukung iklim demokrasi yang sehat.
“Salah satunya dengan terus membuka ruang kritik yang membangun tanpa merasa terancam. Kami meminta lembaga legislatif untuk mengevaluasi, merevisi, atau bahkan menghapus UU ITE yang sering disalahgunakan untuk membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia,” ujar dia.
Gusdurian menjelaskan latar belakan humor Gus Dur tersebut dengan mengutip buku AS Hikam, Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita.
Humor tersebut pertama kali didengar oleh AS Hikam pada tahun 2008 ketika ia bertamu ke rumah Gus Dur. Pada saat itu terjadi beberapa skandal korupsi besar di antaranya BLBI danBank Century yang menyeret sejumlah institusi negara, termasuk Polri. Humor tersebut merupakan bentuk sindiran sekaligus kritik agar Polri bisa bekerja lebih baik.
“Bagi Gus Dur, humor masyarakat mencerminkan daya tahannya yang tinggi di hadapan semua kepahitan dan kesengsaraan. Kemampuan untuk menertawakan diri sendiri adalah petunjuk adanya keseimbangan antara tuntutan kebutuhan dan rasa hati di satu pihak dan kesadaran akan keterbatasan diri di pihak lain. Menjadikan humor sebagai ‘barang bukti’ kasus pencemaran nama baik institusi adalah bentuk kegagalan memahami watak masyarakat Indonesia yang humoris,” kata Alissa Wahid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Visa Umrah Kini Tidak Boleh Buat Piknik, Ini Aturan Barunya
- ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
Advertisement
Advertisement