Advertisement

Pilot Pesawat Hawk yang Jatuh di Riau Selamat Berkat Kursi Lontar, Begini Cara Kerjanya

Nina Atmasari
Senin, 15 Juni 2020 - 14:27 WIB
Nina Atmasari
Pilot Pesawat Hawk yang Jatuh di Riau Selamat Berkat Kursi Lontar, Begini Cara Kerjanya Foto ilustrasi. - Ist/ twitter @_TNIAU

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Pilot pesawat Hawk milik TNI AU yang jatuh di Desa Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (15/6/2020) berhasil selamat.

Pesawat BAe Hawk 209 nomor ekor TT-0209 itu jatuh menimpa menimpa tiga unit rumah. Satu di antaranya rusak parah.

Advertisement

Namun, Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail berhasil selamat menggunakan ejection seat saat yang dipilotinya mengalami gangguan teknis menjelang mendarat di runway 36 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Hal itu dijelaskan TNI AU dalam akun twitter resmi mereka, @_TNIAU.

Mengutip dari situs TNI AU, ejection seat atau kursi lontar saat ini ada di hampir semua pesawat tempur militer. Bagian ini memungkinkan pilot bisa menyelamatkan hidupnya dari pesawat yang rusak atau tak berfungsi; dalam pertempuran atau selama pengujian.

Melontarkan diri dari pesawat yang bergerak dengan kecepatan lebih tinggi dari kecepatan suara (Mach 1.750 mil/jam atau 1.207 km/jam) sangat berbahaya.

Kekuatan lontaran pada kecepatan tersebut bisa mencapai lebih dari 20 kali gaya gravitasi Bumi. Pada 20G, pilot mengalami gaya 20 kali berat tubuhnya, yang dapat menyebabkan cedera parah, bahkan kematian.

Sangat penting bagi pesawat tempur untuk memiliki kursi lontar. Kursi lontar merupakan sistem yang kompleks dengan ribuan komponen. Tujuan dari pemasangannya sederhana: Untuk melontarkan penerbang seketika dari pesawat pada jarak yang aman, kemudian membuka parasut, sehingga memungkinkannya untuk mendarat dengan aman.

Untuk memahami bagaimana sebuah kursi lontar bekerja, maka harus memahami beberapa komponen dasar dalam sistem pelontaran. Semua harus terlaksana dengan benar dalam hitungan detik, dengan urutan tertentu untuk bisa menyelamatkan hidup pilot. Jika salah satu bagian dari peralatan penting tak bekerja, akibatnya bisa fatal.

Letak kursi lontar di dalam kokpit dan biasanya menempel pada rel vertikal dengan serangkaian roda gulir di tepi kursi. Selama fase pelontaran, rel berfungsi mengarahkan kursi keluar dari pesawat pada sudut tertentu.

Cara kerja sistem kursi lontar dimulai dengan penerbang menarik handel pelontar. Selanjutnya, dengan hampir seketika, canopy (kaca penutup) terlontar diikuti roket pendorong meledak dan kursi dilontarkan bergulir pada rel di punggung kursi. Kursi lontar diaktifkan melalui metode yang berbeda.

Beberapa sistem memiliki pegangan tarik di sisi atau di tengah-tengah kursi. Lainnya diaktifkan di atas kepala penerbang, yang bila ia menarik handel sekaligus menarik tirai untuk menutupi dan melindungi wajahnya. Waktu lontaran tak lebih dari empat detik dari waktu handel pelontar ditarik. Jumlah waktu yang tepat tergantung pada model kursi dan berat badan penerbang.

Untuk diketahui, kecelakaan pesawat Hawk milik TNI AU di Riau ini terjadi pukul 08.13 WIB saat "Cyborg Flight" yang terdiri dari 3 pesawat, selesai melaksanakan latihan surface attack di Air Weapon Range (AWR) Siabu.

"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, sementara penyebabnya masih dalam penyelidikan tim," jelas TNI AU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement