Advertisement
Kebutuhan Blangko Terpenuhi, 94,4 Persen Suket telah Dicetak Jadi e-KTP

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Di masa pandemi Coid-19, proses pencetakan e-KTP tetap dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Lembaga ini mencatat masih ada sekitar 525.679 surat keterangan (Suket) yang belum dicetak menjadi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Jumlah suket yang belum tercetak itu turun signifikan sebab hingga Desember 2019, jumlah Suket diketahui masih berkisar 9,23 juta. Suket merupakan bukti bagi masyarakat sudah melakukan perekaman data e-KTP.
Advertisement
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah memerintahkan jajaran Ditjen Dukcapil Kemendagri agar fokus menuntaskan pencetakan Suket menjadi e-KTP, dan tidak lagi mengeluarkan Suket. Kemendagri memastikan stok blanko e-KTP telah memenuhi kebutuhan pencetakan sejak awal tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan akan terus memacu kinerja jajarannya di Dinas Dukcapil kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.
"Posisi per 4 Juni [2020] sisa Suket yang belum dicetak tinggal 525.679 atau 5,6 persen. Berarti sebanyak 94,4 persen Suket sudah dicetak menjadi e-KTP. Sebanyak 384 daerah sudah tuntas mengganti Suket dan mencetak e-KTP," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (17/6/2020).
Dia pun mengapreasiasi kinerja Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota atas capaian tersebut. Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat yang masih memegang Suket agar menghubungi Dinas Dukcapil terdekat.
"Blanko sudah tersedia cukup karena Dukcapil mendapat tambahan blanko sebanyak 25 juta keping," imbuhnya.
Sedangkan terkait dengan Pilkada Serentak yang sudah ditetapkan pemerintah yakni pada 9 Desember 2020, Zudan telah memerintahkan jajarannya untuk membantu KPUD dalam melakukan pemutakhiran berkelanjutan.
Pemutakhiran yang dimaksud adalah pendataan penduduk yang meninggal, pindah domisili, menjadi TNI/Polri atau pensiun TNI/Polri, atau yang belum 17 tahun tapi sudah menikah.
"Data yang diserahkan kepada KPUD cukup NIK dan Nama saja. Karena seluruh KPUD sudah diberi password oleh Dukcapil Pusat untuk bisa langsung mengecek NIK Penduduk tersebut," katanya.
Dia pun melarang dengan tegas jajaran Dinas Dukcapil kabupaten/kota menyerahkan data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) langsung kepada KPU Daerah karena merupakan kewenangan Dukcapil Pusat.
Untuk diketahui, secara total terdapat 270 daerah pilkada dengan perincian 9 pilkada gubernur, 224 pilkada bupati, dan 37 pilkada walikota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Hari Kedua Pencarian Pelajar Terseret Ombak di Parangtritis Belum Membuahkan Hasil
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Perdana Menteri Israel Sebut Presiden Palestina Tidak Akan Bisa Menguasai Gaza
- Firli Bahuri Tidak Ditahan, Ini Penjelasan Kadiv Humas Polri
- Rangers Pidie Aceh Meninggal Seusai Diamuk Gajah Liar, Konflik Gajah Harus Segera Diselesaikan
- TNI Kerahkan 22.893 Prajurit Bantu Polri Amankan Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Advertisement