Advertisement
Jokowi: Jangan Sampai Ada Gelombang II Virus Corona
Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Upacara secara virtual itu dilakukan karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/BPMI Setpres - Handout
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa perang melawan virus Corona di Tanah Air belum berakhir, sehingga kesiapsiagaan harus terus dijaga sampai vaksin Covid-19 ditemukan.
Dia juga mengingatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk memantau jangan sampai ada gelombang kedua. “Ada daerah yang kasus barunya turun, ada daerah yang kasus barunya meningkat, ada daerah yang kasus barunya nihil, dan perlu saya ingatkan jangan sampai ada gelombang kedua. Second wave jangan sampai terjadi, lonjakan ini yang ingin saya ingatkan kepada kita semua,” katanya saat mengunjungi kantor BNPB, Rabu (10/6/2020).
Advertisement
Menurut Presiden, kesiapsiagaan harus terus dijaga hingga vaksin Covid-19 ditemukan dan dapat digunakan secara masif. Perjalanan menuju ke sana masih membutuhkan waktu, karena itu dia meminta masyarakat beradaptasi dengan Covid-19.
“Adaptasi kebiasaan baru, dan beradaptasi itu bukan berarti kita menyerah apalagi kalah. Nggak, tapi kita harus memulai kebiasaan-kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan sehinga masyarakat produktif tapi aman dari Covid,” katanya.
Presiden melanjutkan bahwa penerapan tatanan hidup yang baru atau new normal harus dilakukan secara hati-hati dengan tetap merujuk pada data dan fakta lapangan. Saat ini, Indonesia memiliki data yang lengkap dan seharusnya dapat digunakan untuk setiap daerah sebagai acuan pengendalian virus.
Adapun, Presiden dalam kunjungan itu juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Gugus Tugas Covid-19 dari pusat hingga daerah, pejabat di daerah hingga struktur paling rendah seperti RT, serta juga seluruh tenaga medis, personil Polri, prajurit TNI. Mereka merupakan pejuang yang penuh dedikasi untuk mengendalikan virus Corona di Indonesia.
Sementara itu, kasus positif baru Covid-19 per 9 Juni 2020 menembus angka 1.000 orang setelah beberapa pemerintah daerah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak pertama kali pasien pertama diumumkan, 2 Maret 2020.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan bahwa hingga 9 Juni 2020 sudah ada 429.161 spesimen yang diambil oleh tim. Dalam 24 jam terakhir ada 16.181 data spesimen yang diambil oleh tim.
"Dari hasil ini kami dapatkan jumlah positif 1.043 sebaran. Ini tidak merata, sebaran terbanyak di DKI Jakarta 232 kasus baru dan 165 sembuh," ujarnya, Selasa (9/6/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, TPR Bantul Siagakan 120 Petugas
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Arsenal Singkirkan Palace lewat Adu Penalti Dramatis
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa?
- ELS.ID Bikin Hoki, Apresiasi Pelanggan dengan Hadiah Fantastis
- Mentan: Impor Pangan Ilegal Harus Ditindak Tegas
- Jasa Marga Siap Hadapi Lonjakan Arus Nataru 2025-2026
Advertisement
Advertisement



