Advertisement
Masa Belajar di Rumah Surabaya Diperpanjang
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, MALANG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperpanjang masa kegiatan belajar mengajar para siswa secara daring atau online di tengah pandemi Covid-19.
Pembelajaran secara daring di Jawa Timur telah dilakukan sejak Maret 2020. Gubernur Khofifah, telah memperpanjang status belajar mengajar di rumah tersebut sebanyak tiga kali, karena belum berakhirnya pandemi Covid-19.
Advertisement
Khofifah menjelaskan proses belajar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Jawa Timur, akan dimulai pada 2 Juni 2020, dengan menggunakan metode daring hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
"SMA dan SMK, itu masuk pada 2 Juni 2020, itu pembelajaran di rumah. Mereka belajar di rumah, sampai ada penjelasan berikutnya," kata Khofifah, Minggu (31/5/2020).
Khofifah menambahkan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring tersebut, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur, yang dikeluarkan pada 19 April 2020. Para guru, diharapkan bisa melanjutkan kurikulum siswa menggunakan metode pembelajaran daring itu.
Menurut Khofifah, kegiatan belajar mengajar secara daring tersebut, masih perlu dilakukan karena pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir. Sebagai catatan, hingga saat ini di Provinsi Jawa Timur, terdapat 4.600 orang yang positif terpapar Covid-19.
"Siswa belajar di rumah, sampai ada penjelasan berikutnya. Para guru juga tetap akan melanjutkan kurikulum, sesuai dengan proses belajar mengajar di rumah," kata Khofifah.
Kemudian, lanjut Khofifah, terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), akan dimulai pada 8 Juni 2020, juga dengan menggunakan metode daring.
Sementara itu, sebagai bentuk penghargaan terhadap para tenaga medis hingga relawan Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan kuota sebesar satu persen dari total PPDB. Kuota tersebut diperuntukkan bagi anggota keluarga tenaga medis hingga relawan yang menangani Covid-19.
"Pada 8 Juni 2020, akan dimulai PPDB secara online, untuk SMA/SMK yang dalam koordinasi Pemprov. Kami, menyiapkan satu persen untuk keluarga tenaga kesehatan, apakah putra-putri dokter, perawat, hingga pengemudi kendaraan ambulans yang merawat pasien Covid-19," kata Khofifah.
Di Jawa Timur, terdapat 4.600 orang yang positif terpapar Covid-19. Dari total pasien positif itu, 609 orang telah sembuh, sementara 396 orang meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan. Kasus terbanyak terjadi di Surabaya Raya, mencapai 3.290 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
UMK Sleman 2026 Naik, Bupati Harap Iklim Usaha Tetap Kondusif
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Imunisasi Jadi Kunci Cegah Penyakit Anak Saat Liburan Akhir Tahun
- Hujan Lebat, Permukiman di Pidie Jaya Aceh Terendam Banjir
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Christmas Dinner White Snowland Grand Senyum Hotel Berlangsung Meriah
- Seusai Laporan MAKI, KPK Limpahkan Penanganan Etik ke Dewas
- Gereja di Surabaya Dirikan Pohon Natal dari Sampah Plastik 12 Meter
- Kardinal Suharyo Dijadwalkan Pimpin Misa Pontifikal Natal di Katedral
Advertisement
Advertisement



