Advertisement
Pemerintah Diminta Tertibkan Perusahaan Penyedia Pekerja Migran ABK Kapal Ikan
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. - Antara.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah untuk menertibkan perusahaan pengerah tenaga migrant. Desakan itu disampaikan menyusul beredarnya video pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) Indonesia di laut Somalia oleh kapal berbendera China belum lama ini.
"Untuk menertibkan perusahaan pengerah pekerja migran Indonesia itu, pemerintah perlu segera melakukan investigasi secara menyeluruh. Jika terkait dengan praktik perbudakan modern, pasti ada mafia di balik ini semua. Berarti di sebagian perusahaan-perusahaan pengerah pekerja migran sejak dari perekrutan sudah ada proses yang tidak benar," katanya, Senin (18/5/2020).
Advertisement
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai adanya kasus ini menjadi momentum pemerintah untuk membongkar mafia pekerja migran dan menertibkan perizinan perusahaan pengerah pekerja migran. Pemerintah, lanjutnya, juga perlu mengevaluasi kinerja Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Selain itu, kata dia, pemerintah perlu memperkuat kebijakan moratorium pengiriman tenaga migran, dengan tujuan membuat perbaikan sistem, perubahan regulasi dan pengawasan. "Praktik pengiriman pekerja migran secara ilegal dan human traficking terus terjadi, berarti sistem dan regulasi tidak berjalan semestinya," ucapnya.
BACA JUGA
Ia juga menginginkan pemerintah segera menuntaskan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Prosedur Penangan Kasus Pekerja Migran sebagai turunan UU No.18/2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. "Keberadaan PP ini sangat penting untuk mengisi kekosongan hukum dalam penanganan kasus pekerja migran," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menindaklanjuti video pelarungan jenazah ABK diduga WNI, yang beredar di media sosial. Dalam salah satu video yang diunggah oleh Suwarno Cano Swe dalam akun Facebook-nya, tampak tiga ABK sedang membantu seorang ABK lain untuk berdiri. Karena tidak mampu menggerakkan badannya, akhirnya ABK tersebut digendong.
Para ABK tersebut berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan atau logat ngapak. Sementara itu, video kedua memperlihatkan tiga orang yang berbicara Bahasa Mandarin, sedang membungkus jenazah ABK. Tidak jelas siapa ABK tersebut.
Dan di video ketiga, jenazah ABK yang telah terbungkus itu dilarung ke laut. "Belum diketahui secara jelas identitas jenazah yang dilarung maupun rekan-rekan kerja almarhum. Informasi sementara menyebutkan para ABK berasal dari Indonesia dan lokasi pelarungan di perairan Somalia," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat.
Menurut Judha, Kemlu telah menghubungi akun media sosial yang pertama kali mengunggah video tersebut, tetapi belum ada informasi lebih detail yang diperoleh. "KBRI Beijing dan KBRI Nairobi juga tengah mencari informasi mengenai kejadian ini kepada otoritas setempat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Penentuan UMK 2026, Survei KHL Sleman Hanya Dilakukan Semester II
- Rusia Sambut Baik Bergabungnya Timor Leste ke ASEAN
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



