Advertisement
Produsen Hingga Apotek Dapat Pengecualian Libur untuk Menjamin Ketersediaan Alkes

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan aturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai dampak pandemi Corona. Kementerian Kesehatan menyatakan sudah mengakomodasi pengecualian peliburan tempat kerja untuk alat kesehatan, produsen, dan apotek sebagai langkah memastikan ketersediaan produk.
Dirjen kefarmasian dan alat kesehatan kemenkes, Engko Sosialine Magdalene mengatakan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.9/2020 tentang PSBB, pihaknya telah mengakomodasi pengecualian peliburan tempat kerja dan produsen alkes serta apotek umum dengan operasional ketat dan melakukan protokol kesehatan.
Advertisement
"Apotek dapat melayani masyarakat dan kami perbolehkan melakukan [transaksi] secara online," katanya, Rabu (8/4/2020).
Dengan meningkatnya permintaan alkes ataupun obat untuk menangani Covid, Kemenkes juga melakukan relaksasi izin edar masker, APD ataupun hand sanitizer.
Terbukti, dalam periode Februari - 4 April 2020, ada pertumbuhan penerbitan izin edar produk masker dari 22 industri menjadi 39 industri atau bertumbuh 77 persen.
Untuk izin edar APD (gown) dari tiga industri menjadi 20 industri (567 persen). Sementara itu, untuk izin edar hand sanitizer dari 36 industri menjadi 103 industri (186 persen).
Selain itu, Engko menagatakan pihaknya juga melakukan relaksasi impor alat kesehatan untuk menangani Covid-19.
Adapun untuk relaksasi izin impor, Kemenkes menerbitkan dua aturan. Pertama, Peraturan Menteri Kesehatan No.7/2020 tentang Perubahan Permenkes No.51/2014 tetnang Mekanisme Pemasukan Alkes melalui SAS.
Kedua, Keputusan Menteri Kesehatan No. 218/2020 tentang Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diasnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Yang Dikecualikan dari Perizinan Tata Niaga Impor Dalam Rangka Penanggulangan Covid-19.
Selain itu, sebagai langkah preventif mengantisipasi penyebaran virus corona, Kemenkes mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi obat modern asli Indonesia.
"Dalam rangka promotif obat modern asli Indonesia, misalnya kami sudah sediakan gerai jamu di RSPI," tambah Engko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Musim Panen Keong Macan, Nelayan Gesing Gunungkidul Raup Rezeki
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Siap-siap, Bansos untuk 35,04 Juta Penerima Akan Cair Senin Ini
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
- Bongkar Keramba Ikan Hingga Kandang Ayam Normalisasi Sungai Code
- SD Muh Karangploso dan MI Baburroyyan Kiyudan Juara MLSC 2025 di Jogja
- Bawa Sajam, Dua Pemuda Diciduk Polisi di Pasar Nusukan Solo
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- PSEL Disebut Salah Satu Strategi Menciptakan Ketahanan Energi Nasional
Advertisement
Advertisement