Advertisement

Gubernur Meksiko Sebut Orang Miskin Kebal Virus Corona

Newswire
Jum'at, 27 Maret 2020 - 15:27 WIB
Nina Atmasari
Gubernur Meksiko Sebut Orang Miskin Kebal Virus Corona Penumpang tiba di LAX dari Shanghai, China, setelah adanya kasus positif coronavirus diumumkan di pinggiran Orange County, Los Angeles, California, AS, 26 Januari 2020. - REUTERS - Ringo Chiu

Advertisement

Harianjogja.com, QUERETARO - Sebuah pernyataan menghebohkan keluar dari Gubernur negara bagian di Meksiko. Ia menyebutkan bahwa "orang miskin" kebal terhadap virus corona.

Gubernur Puebla, Luis Miguel Barbosa, saat konferensi pers awal pekan ini mengatakan bahwa orang miskin di Meksiko seharusnya tidak khawatir soal pandemi global.

Advertisement

"Jika anda kaya maka anda berisiko. Jika miskin tidak. Orang miskin kebal," ucapnya, dikutip Jumat (27/3/2020).

Tak ada yang mendukung istilah bahwa hanya orang kaya yang berisiko virus corona. Gubernur mengatakan mereka yang bepergian bisa lebih berisiko terpapar COVID-19 dan ia mengkaitkan kemampuan melakukan perjalanan dengan mereka yang kaya. Ia lantas berasumsi bahwa orang miskin tidak berisiko.

Gubernur merupakan "morenista" atau anggota partai yang sama seperti Presiden Andres Manuel Lopez Obrador yakni partai National Regeneration Movement (MORENA).

Presiden dikritik karena pendekatannya yang santai, dan ia, seperti Barbosa, yang membuat pengakuan meragukan.

Belum genap sepekan presiden mengatakan orang Meksiko "sangat tahan banting" karena budaya mereka, tampaknya menunjukkan bahwa orang Meksiko akan lebih baik dari negara lain yang terjangkit virus corona berkat akar "kuno" mereka.

Selain itu, ia juga mengatakan kepada warga agar tetap makan di restoran dengan keluarga mereka guna membantu perekonomian dan tidak "lebay" dengan situasi yang ada.

Sementara itu seluruh negara di dunia sedang memberlakukan karantina wajib.

Di Meksiko kini tercatat sekitar 475 kasus virus corona. Para ahli meyakini bahwa jumlah tersebut jauh lebih banyak sebab rumah sakit umum menolak untuk memeriksa pasien dengan gejala.

Pertama kalinya muncul di Wuhan di China tengah pada Desember, virus corona alias COVID-19, telah menjangkit sedikitnya 175 negara dan kawasan, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS.

Lebih dari 531.000 kasus dilaporkan secara global dengan jumlah kematian melebihi 24.000 dan lebih dari 122.000 orang dinyatakan sembuh.

Kendati jumlah kasus meningkat, kebanyakan orang yang tertular virus hanya mengalami gejala ringan sebelum akhirnya dinyatakan pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Sosialisasikan Program Kampung Hijau

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement