Advertisement
Indonesia Diramalkan Jadi Pusat Episentrum Corona, Ini Alasannya
Penumpang yang mengenakan masker terlihat di area menunggu kereta ke Wuhan di Stasiun Kereta Api Barat Beijing, menjelang Tahun Baru Imlek China, di Beijing, 20 Januari 2020. - REUTERS - Stringer
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Indonesia diprediksi jadi episentrum baru virus Corona.
Pakar Kesehatan Masyarakat, Ascobat Gani memprediksi Indonesia bakal menjadi episentrum baru virus corona Covid-19, setelah Kota Wuhan, China.
Advertisement
Klaim tersebut berdasarkan pada temuan kasus virus corona meningkat tajam dari hari ke hari.
Gani mengatakan, Indonesia telah kehilangan kendali untuk menekan penularan virus corona yang telah menyebar luas.
"Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir, kita berada kita berada dalam kisaran tersebut," ucap Gani seperti disadur Suara.com dari Reuters, Rabu (25/3/2020).
Pakar mengklaim, lonjakan drastis kasus virus corona di Indonesia disebabkan oleh respons lambat dari pemerintah yang berupaya menutupi jumlah korban sebenarnya.
Selain itu, fasilitas kesehatan yang kurang mumpuni dan minimnya tenaga medis juga berdampak pada penanganan pasien virus corona, sehingga Indonesia berisiko menjadi episentrum Covid-19.
Mengalihabhasakan Free Malaysia Today, sebuah studi Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London pada hari Senin (24/2/2020) merilis laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia hanya melaporkan 2 persen dari jumlah keseluruhan kasus positif virus corona.
Sebanyak 686 kasus yang dilaporkan pada hari itu dianggap sebagai pengecilan skala karena tingkat pengujian yang rendah dan angkat kematian tinggi mencapai 55 orang, tertinggi di Asia Tenggara.
"Sebenarnya jumlah kasus virus corona mencapai 34.300, lebih banyak dari Iran," demikian bunyi laporan tersebut.
Sementara dalam studi pemodelan lainnya, menurut skenario terburuk, kasus virus corona dapat meningkat hingga mencapai 5 juta di Jakarta pada akhir April. Maka dari itu, Ascobat Gani mengklaim Indonesia telah kehilangan kendali.
Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan Indonesia tak akan berdampak parah seperti Italia atau China setelah membadingkan kasus di dua negara tersebut.
Terlebih setelah pemerintah mengeluarkan tindakan preventif dengan mengimbau warga menerapkan social distancing atau melakukan banyak aktivitas di dalam rumah.
"Kita tidak akan seperti itu. Terpenting, kita mengimbau banyak orang untuk tetap menjaga jarak," kata Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Homestay dan Kos Harian Gerus Okupansi Hotel Jogja Saat Nataru
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Burgerkill dan Ronald Alexander Resmi Berpisah
- Proyek Kereta Gantung Prambanan, Armada dari China Datang 2026
- Efisiensi Anggaran, Pemkot Solo Terapkan WFA ASN Mulai 2026
- Forbes Tetapkan Beyonc Miliarder, Musisi Kelima Dunia
- Oleh-oleh Khas Gunungkidul Laris, Thiwul dan Gathot Naik 30 Persen
- Update WhatsApp 2026: Pantau Apple Watch dan Kelola Memori iOS
- Tes Ekstrem Mobil Listrik di China, XPeng P7 Unggul
Advertisement
Advertisement



