Advertisement
Ada Pria Ditolak RSPAD saat Mau Periksa, Katanya: Serius Tangani Corona Tidak?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pria bernama Febri Aditya melayangkan kritik ke pemerintah karena ditolak saat hendak memeriksakan diri ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD).
Ia melayangkan kritik kepada Kementerian Kesehatan melalui akun Twitter-nya @pepisgiro dan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani pandemi corona.
Advertisement
Melalui akun Twitter-nya @pepisigiro, ia menjelaskan kronologi peristiwa. Pria itu mengaku baru pulang dari luar negeri dan mendapat kartu kuning sebagai rujukan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit (RS).
Namun, Febri geram karena kenyataannya ia justru ditolak oleh RSPAD sebagai salah satu rumah sakit rujukan Corona.
"Hai @KemenkesRI sebenarnya pemerintah itu serius menangani COVID-19 atau tidak? Sepulang dari luar negeri saya diberikan kartu kuning sebagai kartu kewaspadaan dan dapat digunakan di rumah sakit rujukan," tulisnya melalui akun Twitter-nya.
Febri juga menelepon nomor darurat yang ada pada kartu namun hasilnya nihil. Panggilannya ditolak berkali-kali sementara saat mencoba mengirim pesan via Whatsapp, ia juga tak berhasil karena hanya centang satu atau pengiriman tertunda.
"@KemenkesRI di kartu itu ada nomor Emergency Operation. Tapi mengapa nomornya selalu tidak bisa dihubungi? Di Whatsapp juga hanya centang satu? Nomor emergency kenapa responnya lambat ya? Apakah seperti ini cara menanggulangi wabah?"
Ia pun semakin marah karena RSPAD ternyata tutup padahal berdasarkan informasi yang ia peroleh dari 119, seharusnya RS tersebut buka 24 jam setiap hari. Febri lantas kembali menelepon 119 dan diminta untuk langsung menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun, kali ini ia kembali mendapat penolakan. Febri ditolak masuk ke IGD karena RSPAD beralasan sedang ada tamu yang berkunjung dan ruangan harus disterilkan.
"@KemenkesRI di RSPAD saya ditolak karena alasan tutup dan tidak beroperasi dan dibuka Senin. Hei? WHO stated pandemic tapi rujukan pemerintah tutup? Kemudian saya telepon lagi 119 dan 119 bilang itu RS 24 jam dan seharusnya dengan kartu kuning bisa langsung masuk IGD."
Ia mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 yang menurutnya tidak serius.
"@KemenkesRI apakah IGD bisa tutup dengan alasan tamu? Tolong ditindak dong! Tolong informasi antara Kemenkes dan RS disamakan. Satu suara. Akhirnya hari ini saya pulang dan RSPAD menolak karena ada tamu. Tamu lebih penting dibanding pandemi," tulisnya.
Padahal melalui akun resminya di Twitter @jokowi, Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa saat ini ada 132 RS rujukan pasien COVID-19, ditambah dengan 109 RS TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN.
Hingga saat ini pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 117 orang, lima orang meninggal dunia, dan delapan orang dinyatakan sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Musim Tanam, Petani Kulonprogo Diminta Mempercepat Masa Tanam
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Ditjen Imigrasi dan Bank Mandiri Kerja Sama Mudahkan Pemohon Golden Visa
- Antisipasi El Nino & Tekan Impor, Mentan Targetkan Jabar Produksi Gabat 11 Juta Ton
- Kemenkes Sebut Ada Kenaikan Covid-19 dari 60 Jadi 237 kasus
- Setelah Diperiksa 11 Jam, Firli Kembali Hindari Wartawan
- 4 Anak di Jagakarsa Ditemukan Tewas di Kamar, Pelaku Diduga Orang Tua Kandung
- Jadwal Kampanye Hari Ini, Ganjar ke Kalimantan Timur
- Empat Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Ayah Mereka Diduga Pelaku KDRT
Advertisement
Advertisement