Advertisement
Ada Pria Ditolak RSPAD saat Mau Periksa, Katanya: Serius Tangani Corona Tidak?
Simulasi penanganan pasien terjangkit virus Corona di RSUD dr. Moewardi Solo, Minggu (31/1/2020). - Solopos/Wahyu Prakoso
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pria bernama Febri Aditya melayangkan kritik ke pemerintah karena ditolak saat hendak memeriksakan diri ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD).
Ia melayangkan kritik kepada Kementerian Kesehatan melalui akun Twitter-nya @pepisgiro dan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani pandemi corona.
Advertisement
Melalui akun Twitter-nya @pepisigiro, ia menjelaskan kronologi peristiwa. Pria itu mengaku baru pulang dari luar negeri dan mendapat kartu kuning sebagai rujukan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit (RS).
Namun, Febri geram karena kenyataannya ia justru ditolak oleh RSPAD sebagai salah satu rumah sakit rujukan Corona.
"Hai @KemenkesRI sebenarnya pemerintah itu serius menangani COVID-19 atau tidak? Sepulang dari luar negeri saya diberikan kartu kuning sebagai kartu kewaspadaan dan dapat digunakan di rumah sakit rujukan," tulisnya melalui akun Twitter-nya.
Febri juga menelepon nomor darurat yang ada pada kartu namun hasilnya nihil. Panggilannya ditolak berkali-kali sementara saat mencoba mengirim pesan via Whatsapp, ia juga tak berhasil karena hanya centang satu atau pengiriman tertunda.
"@KemenkesRI di kartu itu ada nomor Emergency Operation. Tapi mengapa nomornya selalu tidak bisa dihubungi? Di Whatsapp juga hanya centang satu? Nomor emergency kenapa responnya lambat ya? Apakah seperti ini cara menanggulangi wabah?"
Ia pun semakin marah karena RSPAD ternyata tutup padahal berdasarkan informasi yang ia peroleh dari 119, seharusnya RS tersebut buka 24 jam setiap hari. Febri lantas kembali menelepon 119 dan diminta untuk langsung menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun, kali ini ia kembali mendapat penolakan. Febri ditolak masuk ke IGD karena RSPAD beralasan sedang ada tamu yang berkunjung dan ruangan harus disterilkan.
"@KemenkesRI di RSPAD saya ditolak karena alasan tutup dan tidak beroperasi dan dibuka Senin. Hei? WHO stated pandemic tapi rujukan pemerintah tutup? Kemudian saya telepon lagi 119 dan 119 bilang itu RS 24 jam dan seharusnya dengan kartu kuning bisa langsung masuk IGD."
Ia mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 yang menurutnya tidak serius.
"@KemenkesRI apakah IGD bisa tutup dengan alasan tamu? Tolong ditindak dong! Tolong informasi antara Kemenkes dan RS disamakan. Satu suara. Akhirnya hari ini saya pulang dan RSPAD menolak karena ada tamu. Tamu lebih penting dibanding pandemi," tulisnya.
Padahal melalui akun resminya di Twitter @jokowi, Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa saat ini ada 132 RS rujukan pasien COVID-19, ditambah dengan 109 RS TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN.
Hingga saat ini pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 117 orang, lima orang meninggal dunia, dan delapan orang dinyatakan sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
- KPK Geledah BI-OJK, Anggota DPR Rajiv Diperiksa dari Laporan PPATK
Advertisement
Tim TAA Polda DIY Diterjunkan untuk Usut Kecelakaan Maut di Rongkop
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- I-League Edukasi Mahasiswa Jogja Soal Karier Sepak Bola
- Malaysia-AS Sepakati Pemangkasan Tarif, ASEAN Bisa Meniru
- Fakta Unik Rambut: Arsip Kesehatan, Antena, hingga Penyembuh Luka
- Teknik Olah Sampah Mas Jos Prawirodirjan, Organik Jadi Pakan Ternak
- Takluk dari Aston Villa, Guardiola Puji Kualitas Lawan
- Sidang Praperadilan Delpedro Dkk Ricuh, Dipicu Penolakan Gugatan
- Tambang Ilegal Rusak 4.000 Hektare IKN, Pelaku Wajib Reforestasi
Advertisement
Advertisement



