Advertisement

Wabah Corona, Ganjar Langsung Cek Kesiapan RS di Jateng

Media Digital
Rabu, 04 Maret 2020 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Wabah Corona, Ganjar Langsung Cek Kesiapan RS di Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek kesiapan salah satu RS di Jateng./Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SURAKARTA– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus memastikan kesiapan daerahnya menghadapi merebaknya virus corona.

Meski hingga saat ini belum ada warga Jawa Tengah yang terjangkit virus corona. Hal itu dilakukan dengan berkeliling mengecek rumah sakit untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan itu menangani jika ada pasien.

Advertisement

Kesiapan pertama yang dilakukan Ganjar adalah memastikan sumber daya medis di rumah sakit, mulai dari Standard Operating Procedure (SOP) dokter, peralatan hingga ruang isolasi.

"Ada sepuluh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah, salah satunya RS Moewardi. Untuk SOP, peralatan, tenaga medis dan ruang isolasi semuanya sudah siap jika terjadi sesuatu luar biasa terkait Virus Corona," kata Ganjar saat melakukan inspeksi mendadak di RS Moewardi Surakarta, Rabu (4/3/2020).

Sebanyak 10 rumah sakit yang disiapkan tersebut merupakan rumah sakit yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Di antaranya berada di Semarang, Solo, Banyumas dan Pekalongan.

Sebab itu jika ada warga yang merasakan tidak enak badan disertai batuk, demam dan flu, Ganjar mengimbau agar segera periksa ke dokter. Terlebih jika pernah melakukan kontak dengan warga negara asing. Untuk kasus seperti itu, 10 rumah sakit tersebut telah menerapkan prosedur perawatan.

"Kalau malu atau tidak bisa ke rumah sakit sendiri, tinggal telepon rumah sakit, nanti kita yang jemput. Semua SOP sudah siap. Kita tidak menginginkan (virus ini Corona menyebar), tapi menyiapkan untuk antisipasi," katanya.

Hingga saat ini di Jawa Tengah, Ganjar mengatakan warga yang suspect virus Covid-19 ada 26 orang, tapi 21 di antaranya dinyatakan sudah sembuh. Untuk sisanya sekarang tengah menjalani perawatan di Banyumas dan RSUP Dr Kariadi.

"Kita umumkan, jangan ditutup-tutupi. Gak usah ngeri, dokternya siap, rumah sakit juga siap. Ini bagian mengedukasi masyarakat agar tidak panik. Insya Allah Jawa Tengah siap menanggulangi Corona," jelasnya.

Selain mengecek kesiapan tenaga medis, peralatan dan ruang isolasi, Ganjar juga melakukan dialog dengan warga yang tengah berobat di RS Moewardi. Untuk mengimbangi kesiapan sumberdaya medis, Ganjar imbau masyarakat menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

"Jadi masyarakat jangan panik. Terutama masker, jangan panik. Itu prioritas untuk yang sakit. Maka cuci tangan, pakai sabun antiseptik, makan yang bergizi, istirahat yang cukup itu jauh lebih baik," kata Ganjar.

Selain itu, pencegahan lain yang mesti dilakukan adalah dengan menerapkan etika batuk dan bersin. Cara-cara sederhana tersebut menurut Ganjar merupakan langkah paling sederhana untuk pencegahan.

"Insya Allah akan kuat. Mudah-mudahan masyarakat segera paham," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan masih ada pihak-pihak yang bersenang-senang di atas penderitaan masyarakat dengan menimbun masker. Untuk mengatasi itu selain bekerjasama dengan penegak hukum, Ganjar tengah berkomunikasi dengan pabrikan untuk meningkatkan jumlah produksi.

Ganjar mengatakan Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah bertindak. Hasilnya, Rabu (4/3/2020) pagi tadi dua orang warga Semarang dibekuk karena menimbun masker dan antiseptik.

"Polda sudah bertindak. Tolong dong penjual, distributor, pengecer jangan bersenang-senang di atas penderitaan orang. Ini masyarakat lagi butuh," kata Ganjar usai sidak di RS Moewardi Surakarta.

Terlebih kebutuhan masker bukan hanya untuk antisipasi Virus Corona, tapi juga diperlukan saat bencana seperti ketika erupsi Gunung Merapi kemarin. "Dijual saja dengan harga yang normal. Dan akan lebih baik jika ada kemanusiaan yang adil dan beradab, Anda (penjual) kasih diskon," katanya.

Ganjar tidak memungkiri sekarang banyak masyarakat yang panik dan membeli banyak masker dengan kabar telah masuknya Virus Corona ke Indonesia. Untuk itu Ganjar juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membeli dalam jumlah yang besar. Selain akan merusak pasar, penggunaan masker tidak begitu diperlukan bagi orang yang sehat atau yang tidak terjangkit Corona.

"Dengan permintaan yang tinggi, mungkin masyarakat juga tidak terlalu tahu tentang problem utama Corona maka ada kepanikan. Kepanikan tinggi inilah yang membuat masyarakat mencari masker kemana-mana," katanya.

Selain itu Ganjar juga menganjurkan agar masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, berolah raga dan sering-sering cuci tangan pakai sabun antiseptik.

Untuk mengatasi kelangkaan masker, Ganjar menjelaskan saat ini Pemprov Jateng telah berkomunikasi dengan pabrikan masker untuk menambah kuota produksi.

"Saya akan komunikasi dengan pabrik-pabrik, berapa kapasitas yang bisa diproduksi. Sekarang produksi kita juga tidak terlalu tinggi karena komponen masih impor," katanya.

Sebagai langkah alternatif jika masyarakat ingin mengenakan masker, Ganjar memberikan alternatif lain, yakni menggunakan kain kasa berlapis empat. Menurutnya manfaat dan fungsi itu sama dengan masker hijau.

"Masyarakat tenang saja, yang menggunakan masker itu yang sakit. Mari kita kembangkan etika bersin dan batuk dengan menutup menggunakan punggung lengan. Itu mengamankan diri," katanya. (Adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 2 Mei 2024

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 03:47 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement