Advertisement
Gelombang Laut Selatan DIY Diperkirakan Naik hingga 6 Meter
Ilustrasi gelombang di pantai. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP-Gelombang pantai selatan Jawa termasuk wilayah DIY dilaporkan naik.
Tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang mencapai enam meter, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.
Advertisement
"Peningkatan tinggi gelombang ini dipicu oleh pusat tekanan rendah yang sebesar 1.008 hPa di Samudra Hindia barat Bengkulu dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur," katanya di Cilacap, Jateng, Rabu (4/3/2020) sore.
Selain itu, kata dia, pola angin di wilayah selatan Indonesia umumnya dari barat-utara dengan kecepatan 5-35 knot.
Dia mengatakan kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jabar dan Laut Jawa bagian barat.
Ia mengatakan kondisi itu mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
"Oleh karena itu, Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga hari Kamis (5//20203) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan," katanya.
Rendi mengatakan tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan DIY.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau nelayan dan semua pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk tetap memperhatikan informasi prakiraan tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG sebelum berangkat melaut, khususnya yang berkaitan dengan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.
Selain itu, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal feri juga diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau pesiar, diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, TPR Bantul Siagakan 120 Petugas
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Arsenal Singkirkan Palace lewat Adu Penalti Dramatis
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa?
- ELS.ID Bikin Hoki, Apresiasi Pelanggan dengan Hadiah Fantastis
- Mentan: Impor Pangan Ilegal Harus Ditindak Tegas
- Jasa Marga Siap Hadapi Lonjakan Arus Nataru 2025-2026
Advertisement
Advertisement



