Advertisement
Indonesia Menuju Negara Maju, Penurunan Stunting Jadi Prioritas
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto(kanan) didampingi Rektor UMM Fauan mengenakan jas almamater UMM sebagai tanda telah dikukuhkannya sebagai Keluarga Kehormatan UMM padagelaran wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode I tahun 2020, Sabtu (29/2 - 2020).Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, MALANG - Dalam rangka mewujudkan Indonesia masuk dalam kategori negara maju, penurunan angka stunting menjadi prioritas.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto mengatakan World Bank mengeluarkan suatu pengukuran baru menggantikan Indeks Pembangunan Manusia yang dinamakan Indeks Modal Manusia atau Human Capital Indeks, yakni suatu pengukuran investasi suatu negara bagi modal pembangunan manusianya. Pengukuran ini digunakakan sebagai penentuan status pembangunan suatu negara.
Advertisement
“Ada tiga pilar utama penyusun modal manusia generasi mendatang, dimana kesehatan merupakan salah satu pilar yang menilai ada tidaknya stunting, apakah anak-anak menyelesaikan sekolah dengan kesehatan yang baik, dan siap untuk tingkat pendidikan selanjutnya dan/atau bekerja,” katanya saat memberi orasi ilmiah di gelaran wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode I tahun 2020, Sabtu (29/2/2020).
Untuk itulah, dalam rangka mewujudkan Indonesia masuk ke dalam kategori negara maju maka isyu stunting menjadi prioritas. Dia menegaskan, stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas, dampak kedepannya menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan. Tingkat kecerdasan anak Indonesia berada di urutan 64 terendah dari 65 negara.
Dari pengukuran angka HCI (Human Capital Index) Indonesia saat ini adalah 0,53. Nilai 0,53 artinya, berdasarkan capaian pendidikan dan status kesehatan saat ini diperkirakan anak-anak Indonesia yang lahir saat ini 18 tahun kemudian hanya dapat mencapai 53% dari potensi produktivitas maksimumnya. Saat ini HCI Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara di dunia.
Stunting sendiri, kata dia, adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir tetapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun.
“Kekurangan gizi selain disebabkan oleh masalah pangan, diperberat oleh adanya infeksi penyakit, baik menular maupun tidak menular, kemudian sanitasi yang buruk, ketersediaan air minum yang layak, serta pola asuh keluarga,” ungkapnya.
Kegiatan upaya pencegahan terjadinya stunting harus dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan yang dimulai sejak ibu hamil sampai dengan anak berusia 2 tahun yang merupakan Golden Periode, periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita.
“Dengan penanganan yang tepat pada 1.000 hari pertama kehidupan, maka akan lahir dan tumbuh bayi yang terhindar dari gangguan gizi serta berkembang secara optimal,” tandas Terawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Program Makan Bergizi di Sleman Belum Sasar Lansia dan Difabel
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Dua Hari Abrasi Pantai Trisik, Empat Bangunan Milik Warga Rusak
- Jateng Dinilai Punya Potensi Besar Kembangkan Ekonomi Syariah
- Pemerintah Siapkan Rebranding Pasar Pakaian Bekas Jadi Pusat Lokal
- Daftar Makanan Sehat untuk Atasi Lemak Perut di Usia Menopause
- 2 Kerangka di Kwitang Teridentifikasi, Mereka Hilang Saat Kerusuhan
- The Phoenix dan Grand Mercure Gelar Pesta Tahun Baru Berkonsep Unik
- Danantara Kucurkan Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk MBG
Advertisement
Advertisement



