Advertisement
4 Stafsus Presiden Belum Lapor Harta Kekayaan. KPK Enggan Sebutkan Nama

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Masih ada empat Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum melapor harta kekayaannya. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar empat stafsus Jokowi segera menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2020.
Empat stafsus yang belum lapor harta kekayaannya itu bukan stafsus 'milenial' atau kalangan muda yang diangkat Presiden Jokowi. Empat Stafsus Jokowi tersebut merupakan yang belum melapor harta kekayaan periodiknya. "Masih terdapat empat dari enam orang stafsus Presiden lainnya yang merupakan wajib lapor periodik belum menyampaikan laporannya," kata Plt Jubir KPK bidang pencegahan, Ipi Maryati melalui pesan singkatnya, Jumat (21/2/2020).
Advertisement
Sayangnya, Ipi tidak merinci siapa saja stafsus Presiden Jokowi yang belum melaporkan harta kekayaannya. Ia hanya mengimbau masih ada batas waktu pelaporan LHKPN bagi empat Stafsus Presiden Jokowi tersebut hingga 31 Maret 2020. "Batas waktu yang diberikan adalah 31 Maret 2020," ujarnya.
Sementara tujuh Stafsus 'milenial' Jokowi dinyatakan telah melaporkan harta kekayaannya. Ketujuh stafsus 'milenial' merupakan penyelenggara negara yang baru melapor harta kekayaannya. "Terkait kepatuhan lapor untuk tujuh orang staf khusus Presiden yang termasuk dalam wajib lapor khusus sudah terpenuhi 100% sesuai batas waktu pelaporan 20 Februari 2020 atau 3 bulan sejak yang bersangkutan diangkat dalam jabatan tersebut," bebernya.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi mempunyai 13 stafsus pada periode kedua kepemimpinannya. Sebanyak tujuh stafsus baru yang diangkat Jokowi berasal dari kalangan muda atau milenial. Berikut 13 stafsus Jokowi di periode kedua kepemimpinannya :
1. Putri Indahsari Tanjung – (CEO dan Founder Creativepreneur);
2. Adamas Belva Syah Devara – (endiri Ruang Guru);
3. Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke);
4. Angkie Yudistia – (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu);
5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar – (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford);
6. Aminuddin Ma’ruf – (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII);
7. Andi Taufan Garuda Putra (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha);
8. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (Akademisi);
9. Sukardi Rinakit (Pengamat Politik);
10. Arif Budimanta (Politisi PDI-P, ekonom Megawati Institute);
11. Diaz Hendropriyono (Ketua Umum PKPI);
12. Dini Shanti Purono (Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard);
13. Fadjroel Rachman (mantan aktivis, Komisaris Utama PT Adhi Karya).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement