Advertisement
PDIP Sambut Baik Pertemuan Jokowi dan Rudy
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pertemuan Presiden Jowo Widodo (Jokowi) dengan Wali Kota Surakarta (Solo) FX Hadi Rudyatmo di Jogja disambut baik oleh PDIP. PDIP menegaskan bahwa calon yang akan diusung pada Pilkada Solo nanti ada di tangan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Kalau masalah rekomendasi calon wali kota menjadi ranah dari Ketua Umum DPP, Ibu Megawati Soekarnoputri. Tetapi silahturahmi antara beliau berdua sangat positif dan perlu terus dibangun," ujar Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi, Minggu (2/2/2020).
Advertisement
Soal bagaimana keputusan Megawati apakah mendukung cawalkot yang didukung Rudy atau cawalkot dari anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, itu masih misteri. Djarot mengatakan Jokowi dan Rudy adalah dua sahabat baik. Dia mengatakan dua tokoh politik itu pernah membangun Solo bersama-sama.
"Baguslah, Pak Jokowi dan Pak Rudy itu sahabat baik. Beliau berdua pernah membangun Kota Solo bersama-sama dan berhasil memberikan pelayanan yang baik kepada warga Solo," kata dia.
Djarot mengatakan Jokowi dan Rudy memilih keinginan yang kuat agar Solo menjadi yang lebih baik. Djarot juga menilai bahwa kedua tokoh itu akan terus mengawal pembangunan kota Solo.
"Tentunya beliau berdua punya keinginan yang sama untuk tetap mengawal keberlanjutan pembangunan kota agar lebih baik lagi di masa mendatang," jelas Djarot.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengadakan pertemuan di Yogyakarta. Pertemuan itu digelar Jumat (31/1/2020) malam usai Jokowi selesai melakukan kunjungan kerja. Rudy membenarkan soal pertemuan tersebut, namun enggan membeberkan detail lokasi dan lamanya pertemuan dengan Jokowi itu.
"Cukup lama kemarin bertemu beliau, sampai jam 20.30 WIB," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Minggu (2/2/2020).
Rudy tak menampik dalam pertemuan itu juga membahas Pilkada Solo. Namun, Rudy hanya menyampaikan bahwa pihaknya menunggu rekomendasi dari DPP PDIP dan siap menjalankannya.
"Pilkada Solo sudah saya sampaikan bahwa semua tinggal menunggu rekomendasi dari DPP partai," sebut Rudy.
Diketahui, Rudy yang merupakan Ketua DPC PDIP Surakarta mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa di Pilkada Solo. Sedangkan di sisi lain putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga maju dalam Pilkada Solo.
Mengenai kemungkinan Rudy berubah pikiran mendukung Gibran usai pertemuan itu, Rudy tak menjawab. Dia mengaku hanya menjalankan aturan partai dengan melakukan penjaringan tertutup yang menghasilkan nama Purnomo-Teguh.
"Saya kan hanya menjalankan PP [Peraturan PDIP] nomor 24 tahun 2017," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement