Advertisement
ICW Minta Jokowi Copot Menkumham Yasonna
Indonesia Corruption Watch (ICW) - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pegiat antikorupsi angkat bicara mengenai pemecatan Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Selasa (28/1/2020).
Kritikan juga tak lepas mengarah pada Yasonna Laoly yang dinilai pegiat antikorupsi seperti Indonesia Corruption Watch (ICW) harus dicopot oleh presiden Joko Widodo.
Advertisement
Alasannya, baik Yasonna dan Ronny Sompie diduga menjadi dalang yang menghambat proses penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) khususnya tentang keberadaan caleg PDI Perjuangan Harun Masiku di kasus eks komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Aktivis ICW Kurnia Ramadhana mendorong agar Jokowi mencopot Yasonna Laoly lantaran posisinya selaku Menkumham merupakan otoritas tertinggi Kementerian Hukum dan HAM.
"Faktanya dia telah berkata tidak sesuai dengan fakta terkait keberadaan Harun Masiku," ujar Kurnia, Selasa (28/1/2020).
Adapun yang dimaksud Kurnia tersebut yaitu ketika Yasonna Laoly dan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie salah menafsirkan keberadaan Harun Masiku.
Imigrasi sebelumnya menyebut bahwa posisi Harun telah meninggalkan Indonesia menuju Singapura pada 6 Januari 2020 atau dua hari sebelum rangkaian tangkap tangan Wahyu Setiawan dan belum kembali ke Indonesia.
Hal itu juga malah dipertegas oleh Yasonna Laoly yang menyatakan bahwa Harun masih berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020 dan belum kembali.
Namun, belakangan Ditjen Imigrasi mengakui bahwa Harun sudah pulang ke Indonesia pada Selasa 7 Januari 2020. Imigrasi beralasan ada kasalahan sistem sehingga adanya keterlambatan data soal kepulangan Harun.
"Jadi harusnya Yasonna ikut bertanggungjawab atas situasi hari ini. Efek dari kekeliruan data tersebut amat krusial, kerja penegak hukum jadi terganggu karena mempercayai begitu saja pernyataan Yasonna," ujar Kurnia.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi juga telah melaporkan Menkumham Yasonna Laoly ke KPK atas dugaan obstruction of justice atau merintangi penyidikan Harun Masiku.
Sekjen Transparency International Indonesia Dadang Trisasongko mengatakan terlepas dari pencopotan Ronny Sompie, yang paling penting saat ini menurutnya adalah investigasi terhadap problem kesalahan informasi terkait Harun Masiku.
"Pencopotan [Ronny Sompie] itu harus menjadi bagian dari proses itu," kata Dadang.
Dia mengatakan bahwa investigasi perlu dilakukan untuk kepentingan menemukan siapa yang bertanggung jawab dan pembenahan sistem ke depannya agar hal tersebut tidak terulang lagi.
"Perlu ada investigasi dan audit yang independen dan bekerja lebih komprehensif terhadap sistem informasi keimigrasian kita," kata dia.
Tak hanya itu, hal ini juga sejalan ketika kejahatan lintas negara makin tinggi sehingga fungsi keimigrasian dinilai harus benar-benar andal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
- Penumpang Dilarang Cas Powerbank di Stop Kontak Kereta Api
- Bus Wisata Rombongan FKK Semarang Terguling, Empat Orang Tewas
- Presiden Kolombia Terkena Sanksi AS Gara-gara Gagal Perangi Narkoba
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
Advertisement
Ganti Dwaja Dimeriahkan Jathilan Hingga Wayang Semalam Suntuk
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KOI Akan Bertemu IOC Terkait Dampak Penolakan Atlet Israel
- Memasuki Musim Hujan, Revitalisasi SAH di Kota Jogja Dikebut
- AS: UNRWA Tak Akan Dilibatkan Pengiriman Bantuan ke Gaza
- Kehadiran Bank di Kampus Mendorong Mahasiswa Bijak Kelola Keuangan
- Gelar Rakernas, Keind Berkomitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Usut Korupsi Pengadaan EDC, KPK Kumpulkan Data dari 15 Ribu SPBU
Advertisement
Advertisement



