Advertisement

Heboh Sunda Empire: Punya Anggota 54 Negara di Dunia, Dikendalikan dari Bandung!

Newswire
Jum'at, 17 Januari 2020 - 12:07 WIB
Nina Atmasari
 Heboh Sunda Empire: Punya Anggota 54 Negara di Dunia, Dikendalikan dari Bandung! Tangkapan layar di Facebook tentang Sunda Empire yang viral. - Ist

Advertisement


Harianjogja.com, BANDUNG- Belum selesai kehebohan dari munculnya Keraton Agung Sejagat kini muncul Sunda Empire-Earth Empire. Mereka mengklaim beranggotakan 54 negara, dan menyebut sistem pemerintahan di dunia akan dikontrol dari Bandung.

Hal itu terungkap dalam sebuah tayangan video yang diunggah pemilik akun Alliance Press International di Youtube. Dalam unggahannya pada 6 Juli 2019, tampak video memperlihatkan seorang pria berseragam dengan topo flat cap tengah diwawancarai.

Advertisement

Dalam wawancara tersebut, pria yang ditulis bernama HRH Rangga ini menyebut bahwa negara harus melakukan daftar ulang pada Agustus 2020. Namun memang tak dijelaskan secara utuh negara mana dan kepada siapa melakukan daftar ulang.

"Hari ini program pelaksanaan mengangkat proses bahwa teritorial di dalamya Indonesia di dalamnya Bandung cop diplomatik Sunda sampai pada saatnya 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang atas penyelesaian utang-utang di bank dunia, maka itu kita siapkan segala sesuatunya," ucap pria tersebut dalam video yang dilihat detikcom pada Jumat (17/1/2020).

Selain keterangan soal daftar ulang, pria itu juga mengungkapkan bahwa saat ini sistem pemerintahan di dunia akan dikontrol di Bandung. Sebab, hal ini mengacu pada teritorial Indonesia.

"Karena letaknya pada teritorial Indonesia, bagian terpenting di dalamnya Atlantik di mana Atlantik memangku tatanan proses pemerintahannya, ditata 75 tahun yang lalu, adalah Vatikan. Roma yang dapat tugas, sekarang sudah ditarik ke Bandung. Sehingga tatanan pemerintahan keseluruhan yang ada di atas bumi akan dimulai proses perjalanan di Bandung," ujarnya.

"Kaitan prosesnya yang akan datang perbaikan sistem yang baik siapa pemimpinnya, harus didukung karena proses perjalanan 15 Agustus berakhirnya proses tatanan dunia yang diatur Vatikan, sekarang di Bandung," kata pria itu menambahkan.

Keterangan soal 15 Agustus 2020 ini juga senada dengan unggahan pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller. Dalam screenshot yang tersebar, pemilik akun yang diduga sebagai anggota ini juga menyebut dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.

"SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE.
Dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa pemerintahan Dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020 . Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera . Agar kita tdk menjadi budak di negera sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???....(emoticon salam dan tertawa)," tulis pemilik akun tersebut.

Kelompok ini heboh di medsos usai Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Pemerintah Kota Bandung melalui Kesbangpol tengah menelusuri terkait kelompok tersebut.

"Akan menelusuri dulu," ucap Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara saat dikonfirmasi wartawan pasa Jumat (17/1/2020).

Ferdi mengatakan pihaknya akan menelusuri terkait kelompok Sunda Empire-Earth Empire itu. Pasalnya, hal itu bisa saja berbenturan dengan aturan hukum yang berlaku.

"Tentu saja kan itu ada ranah hukumnya, sementara kita kan negara hukum. Jangan membuat kegaduhan atau hal-hal yang berbenturan dengan aturan," kata Ferdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : detik.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Libur Panjang Paskah, Daop 6 Jogja Operasikan 5 KA Jarak Jauh Tambahan

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement