Advertisement
BMKG Ingatkan Aktivitas Sesar Pati Penyebab Gempa Blora

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi bermagnitudo 3,6 yang mengguncang Blora pada Rabu (25/12/2019) dipicu aktivitas Sesar Naik Pati (Pati Thrust) yang perlu diwaspadai karena merupakan sesar aktif.
"Sesar Naik Pati memiliki magnitudo tertarget mencapai M 6,5 dengan laju pergeseran sesar sebesar 0,1 mm per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Advertisement
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitudo M3,6. Episenter terletak pada koordinat 6,87 LS dan 111,30 BT tepatnya di darat pada jarak 16 km arah barat laut Blora, pada kedalaman 13 km. Melihat kedalaman hiposenternya yang dangkal, tampak bahwa gempa dipicu aktivitas sesar aktif.
Sesar Pati adalah sesar dengan kelurusan yang panjang, berarah barat daya-timur laut. Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini adalah sebuah pola kelurusan (lineament) dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati daerah Lasem dan menerus ke Laut Jawa.
"Jika kita mencermati aktivitas gempa di Jawa tengah, tampak sejak 18 Desember 2019 sudah terjadi tiga kali gempa di wilayah antara Pati, Lasem, dan Blora," tambah dia.
Gempa pertama memiliki magnitudo 2,9 pada 18 Desember 2019 pukul 12.19.31 WIB. Gempa kedua terjadi dengan magnitudo 2,7 pada 18 Desember 2019 pukul 20.33.04 WIB.
Gempa ketiga terjadi pada 25 Desember 2019 dengan magnitudo 3,6 terjadi pada pukul 16.11.58 WIB. Ketiga gempa ini semua lokasi episenternya tepat berada pada jalur Sesar Naik Pati.
Sejarah gempa mencatat bahwa pada masa lalu, Sesar Naik Pati sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa kuat dan merusak. Pada tahun 1836 gempa merusak di daerah Rembang hingga Tuban hingga mencapai skala intensitas VII MMI.
Selanjutnya pada 1847 gempa merusak juga terjadi di daerah Lasem dan sekitarnya. Gempa ini juga bersumber dari Sesar Naik Pati.
Pada tahun 1890 gempa kuat melanda Pati dengan magnitudo 6,8. Gempa dangkal ini menyebabkan guncangan sangat kuat menimbulkan kerusakan yang parah mencapai skala intensitas VI-VII MMI dengan radius kerusakan mencapai sekitar 500 km.
"Dengan memperhatikan fakta keaktifan Sesar Naik Pati dan catatan sejarah gempa kuat yang pernah terjadi, maka sepatutnya kita meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya aktivitas gempa tektonik di kawasan Pati-Blora akhir-akhir ini," ujar Daryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Prakiraan BMKG Kamis 18 September 2025, DIY Hujan Ringan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement