Advertisement
Susi Bandingkan Nilai Bibit Lobster dengan Harley Davidson
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Rencana pemerintah untuk membuka keran izin ekspor benih lobstertampaknya membuat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti geram.
Kali ini, Susi membandingkan nilai bibit lobster yang disebutnya lebih berharga daripada Harlay Davidson—yang tengah trending setelah kasus penyelundupan HD seri Shovelhead 1968 oleh petinggi PT Garuda Indonesia Tbk.
Advertisement
“Sekarang baru tahu kan bibit lobster ukurannya lebih gede dari harley,” cuitnya lewat akun Twitter @susipudjiastuti, Sabtu (14/12/2019).
Cuitan itu terkait dengan berita bahwa Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat aliran dana dari hasil penyelundupan ekspor benur lobster mencapai Rp900 miliar.
Kemudian Susi memerinci nilai bibit lobster itu menggunakan perbandingan harga HD dan sepeda Brompton—yang juga jadi barang selundupan petinggi Garuda.
1 backpack bibit lobster +_ min 8000ekor Rpnya sama dg 2 harley= 60 Brompton, kalau bibit ini tidak diambil, di laut & jadi besar nilai jd min. 20 harley = 600 brompton, tidak usah kasih makan, Tuhan yg memelihara, manusia bersabar,menjaga pengambilannya.Tuhan lipatkan gandakan
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 14, 2019
Satu backpack bibit lobster dengan isi minimal 8.000 ekor benih lobster harganya sama dengan 2 Harley, atau 60 sepeda Bromptom. Jika bibit itu tidak diambil, dan dibiarkan tumbuh sendiri di laut, hasilnya akan minimal senilai 20 Harley, atau 600 Brompton.
“Tidak usah kasih makan, Tuhan yang memelihara, manusia bersabar, menjaga pengambilannya. Tuhan lipatkan gandakan.”
Sebelumnya, Susi menentang pernyataan Menteri KKP Edhy Prabowo yang menyatakan ada kemungkinan pemerintah bakal membuka kembali keran ekspor benih lobster dengan kuota. Kebijakan itu diambil untuk meningkatkan nilai tambah budidaya lobster di level petambak.
Seorang netizen pun mempertanyakan sikap pemerintah yang akan mengatasi penyelundupan benih lobster dengan mengkespor secara legal. Atas pertanyaan itu, Susi pun menyatakan tidak mengerti.
Itu yg saya juga tidak bisa mengerti sd detik ini. Daya putar pikiran saya, merenung dan berpikir keras, tapi tetap saya tidak bisa mengerti. Mungkin krn pendidikan saya yg kurang tinggi
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 15, 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Menteri AHY Diminta Presiden Rampungkan Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
Advertisement
Advertisement