Advertisement
Jadi Target Pemeriksaan Senat UGM Gegara Dugaan Plagiat, Rektor Unnes Mengadu ke Komnas HAM
Rektor Unnes Fathur Rokhman (kiri) bersama Ketua SA UGM Profesor Hardyanto (tengah) seusai meninggalkan ruang Senat UGM, Rabu (27/11/2019) pukul 11.15 WIB. - Harian Jogja - Rahmat Jiwandono
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), terkait dugaan plagiarisme yag dialamatkan kepadanya saat menempuh program studi doktoral di UGM.
Fathur Rokhman bersama jajarannya mendatangi kantor Komnas HAM pada Jumat (13/12/2019) pekan lalu dan diterima Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Advertisement
Kedatangan Fathur ke Komnas HAM berkaitan dengan pemeriksaan dugaan plagiat oleh Senat Akademik UGM beberapa waktu lalu, yang dianggap Fathur Rokhman tidak sesuai prosedur.
Ia merasa mendapat perlakuan tidak adil karena prosedur pemeriksaannya tidak jelas. Pemberitaan yang menyudutkan dirinya pun dinilai memberatkan.
BACA JUGA
Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan dugaan harus melalui proses pembuktian sesuai prosedur dan ketentuan. Ia meyayangkan tudah plagiarisme yang tersebar di media padahal proses pembuktian belum selesai.
Menurutnya, selama masih dalam proses harusnya bersifat tertutup dan rahasia. "Komnas HAM akan mempelajari kasus ini setelah berkas aduan komprehensif disampaikan ke pihak Komnas HAM," kata Ahmad Taufan Damanik, seperti dilansir dari situs resmi Komnas HAM, Minggu (15/12/2019).
Fathur Rokhman diduga melakukan plagiat dalam disertasinya berjudul Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas. Disertasi itu diduga menjiplak skripsi mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, bernama Nefi Yustiani. Skripsi itu berjudul Kode dan Alih Kode Dalam Pranatacara Pernikahan di Banyumas. Fathur Rokhman telah diperiksa oleh otoritas Senat Akademik UGM pada 27 November lalu.
Kuasa hukum Rektor Unnes, Muhtar Hadi Wibowo membantah tuduhan plagiarisme tersebut. Ia menganggap tuduhan itu hanya cerita fiktif dan kampanye kebohongan yang dibangun oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
- Korban Tewas Akibat Serangan RSF di Sudan Capai 43 Orang
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
Advertisement
Keracunan MBG Jogja, SPPG Diminta Pakai Air Galon atau PDAM
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- KPK Tahan Gubernur Riau Abdul Wahid hingga 23 November
- Guru Besar UGM: Fokus Perceraian Seharusnya Pada Kondisi Perkawinan
- Terduga Pembunuh Wanita di Gamping Sleman Ditangkap di Magelang
- Real Madrid Dinilai Kurang Mengancam Saat Kalah dari Liverpool
- Tarakan Diguncang Gempa Bumi Dangkal Magnitudo 4,8 Malam Ini
- Kopi Hitam dan Yogurt Tawar Lebih Baik untuk Diet, Ini Alasannya
- Daftar Empat Gubernur Riau yang Ditahan KPK, Termasuk Abdul Wahid
Advertisement
Advertisement



