Advertisement
Teror Ular Kobra Bermunculan, Begini Strategi Warga

Advertisement
Harianjogja.com, BOGOR-Teror ular kobra tak hanya terjadi di Gunungkidul, DIY tapi juga di Bogor, Jawa Barat.
Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin menekankan perlunya program Jumat Bersih (Jumsih) kepada Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa, menyusul ditemukannya puluhan anak ular kobra secara beruntun di salah satu perumahan di Kecamatan Bojonggede selama sepekan ke belakang.
Advertisement
"Makanya kenapa saya mengharuskan pihak kecamatan dan desa mengadakan Jumat Bersih? supaya tidak ada lagi tempat-tempat yang disukai semacam ular, biawak dan sebagainya," ujarnya kepada Antara di komplek Pemda, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (13/12/2019) petang.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku tak heran atas temuan puluhan anak ular kobra tersebut, karena permukiman tempat ditemukannya ular-ular itu dikenal kumuh.
"Sebetulnya ular itu senang di tempat kotor dan rimbun. Ini harus bersih lingkungan, agar terhindar dari hal-hal yang seperti itu," kata Ade Yasin.
Di tempat terpisah, Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, kembali mengamankan dua ekor anak ular kobra di Perumahan Citayam Village, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jumat.
Ketua Regu 1 Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Arman mengatakan bahwa dua anak ular kobra itu ditemukan di dua titik berbeda, meski masih dalam satu lingkungan yang sama.
"Pertama dekat Blok E, yang berbeda di dalam got, kedua depan pos keamanan perumahan, ularnya berada di tumpukan batako," kata Arman.
Sementara itu, Camat Bojonggede Kabupaten Bogor, Dace Hatomi menerangkan bahwa hingga Kamis kemarin, sedikitnya sudah ada 34 anak ular kobra ditemukan di Perumahan Royal Citayam Bojonggede.
Puluhan anak ular dengan panjang 20 sentimeter hingga 30 sentimeter itu ditemukan secara beruntun dalam waktu sepekan di rumah-rumah warga hingga fasos fasum perumahan.
Menurutnya, puluhan ular kobra itu merasa tak nyaman di habitatnya, sehingga memilih pindah ke permukiman.
Ia mengatakan, permukiman yang kini banyak ditemukan ular pun tergolong kumuh.
"Di perumahan itu banyak genteng yang berserakan, mungkin saja kan bisa berhabitat di situ, itu juga kan sarang ular, lokasinya di situ itu kumuh liat saja deh," beber Dace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement