Advertisement

Garuda & Sriwijaya Pecah Kongsi, Layanan Gapura untuk Sriwijaya di Adisutjipto Disetop

Kusnul Isti Qomah
Kamis, 07 November 2019 - 20:17 WIB
Budi Cahyana
Garuda & Sriwijaya Pecah Kongsi, Layanan Gapura untuk Sriwijaya di Adisutjipto Disetop Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018). - JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gapura Angkasa menghentikan layanan kebandarudaraan seperti ground handling dan penunjang penerbangan ke maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air mulai Rabu (6/11/2019) termasuk di Bandara Internasional Adisutjipto. Musababnya, Sriwijaya Air dan Nam Air belum memenuhi kewajibannya kepada Gapura Angkasa.

“Sesuai instruksi kantor pusat kami, layanan ground handling untuk Sriwijaya Air sudah dihentikan sejak tanggal 6 November sore. Demikian mohon maklum,” kata Tigor Sarumpaet, General Manager PT Gapura Angkasa Branch Office Adisutjipto Airport, Kamis (7/11).

Advertisement

Lantaran layanan dihentikan, Sriwijaya Air Group harus melayani sendiri proses ground handling seperti layanan check in dan aktivitas lainnya di bandara.

Sementara itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. meminta iktikad baik Sriwijaya Air Group menyelesaikan kewajiban dan utang kepada sejumlah perusahaan negara.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan awal masuknya emiten berkode GIAA dalam kerja sama operasi adalah dalam rangka mengamankan aset dan piutang negara pada Sriwijaya Air Group. Sriwijaya Air Group membawahi maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air.

"Kami saat ini sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya perihal penyelesaian kewajiban dan utang-utang mereka kepada institusi negara seperti BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya," katanya dalam siaran pers, Kamis (7/11/2019).

Dia juga memberikan klarifikasi sehubungan dengan informasi yang beredar di publik perihal penjelasan Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto. Penjelasan tersebut ditujukan kepada perusahaan penyewaan pesawat (lessor) atas pertanyaan mereka tentang posisi Garuda Indonesia atas Sriwijaya Air.

Saat ini, hubungan keduanya adalah sebatas pada business to business dan tanggung jawab Sriwijaya kepada lessor menjadi tanggung jawab maskapai milik keluarga Chandra Lie sendiri.

Dia juga menuturkan sebagai informasi tambahan, direksi masa transisi Sriwijaya yang disepakati bersama telah habis masa tugasnya pada 31 Oktober 2019.

Sebelumnya, Garuda Indonesia Group menegaskan Sriwijaya Air Group sudah bukan menjadi bagian dalam kerja sama operasi yang dijalin antara Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air.

Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan kondisi tersebut terjadi karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua pihak tidak mencapai kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Umat Buddha Jatimulyo dan Kesadaran Ekologis

Kulonprogo
| Minggu, 05 Mei 2024, 21:22 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement