Advertisement
Garuda & Sriwijaya Pecah Kongsi, Layanan Gapura untuk Sriwijaya di Adisutjipto Disetop
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gapura Angkasa menghentikan layanan kebandarudaraan seperti ground handling dan penunjang penerbangan ke maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air mulai Rabu (6/11/2019) termasuk di Bandara Internasional Adisutjipto. Musababnya, Sriwijaya Air dan Nam Air belum memenuhi kewajibannya kepada Gapura Angkasa.
“Sesuai instruksi kantor pusat kami, layanan ground handling untuk Sriwijaya Air sudah dihentikan sejak tanggal 6 November sore. Demikian mohon maklum,” kata Tigor Sarumpaet, General Manager PT Gapura Angkasa Branch Office Adisutjipto Airport, Kamis (7/11).
Advertisement
Lantaran layanan dihentikan, Sriwijaya Air Group harus melayani sendiri proses ground handling seperti layanan check in dan aktivitas lainnya di bandara.
Sementara itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. meminta iktikad baik Sriwijaya Air Group menyelesaikan kewajiban dan utang kepada sejumlah perusahaan negara.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan awal masuknya emiten berkode GIAA dalam kerja sama operasi adalah dalam rangka mengamankan aset dan piutang negara pada Sriwijaya Air Group. Sriwijaya Air Group membawahi maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air.
"Kami saat ini sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya perihal penyelesaian kewajiban dan utang-utang mereka kepada institusi negara seperti BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya," katanya dalam siaran pers, Kamis (7/11/2019).
Dia juga memberikan klarifikasi sehubungan dengan informasi yang beredar di publik perihal penjelasan Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto. Penjelasan tersebut ditujukan kepada perusahaan penyewaan pesawat (lessor) atas pertanyaan mereka tentang posisi Garuda Indonesia atas Sriwijaya Air.
Saat ini, hubungan keduanya adalah sebatas pada business to business dan tanggung jawab Sriwijaya kepada lessor menjadi tanggung jawab maskapai milik keluarga Chandra Lie sendiri.
Dia juga menuturkan sebagai informasi tambahan, direksi masa transisi Sriwijaya yang disepakati bersama telah habis masa tugasnya pada 31 Oktober 2019.
Sebelumnya, Garuda Indonesia Group menegaskan Sriwijaya Air Group sudah bukan menjadi bagian dalam kerja sama operasi yang dijalin antara Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air.
Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan kondisi tersebut terjadi karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua pihak tidak mencapai kesepakatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
Advertisement
Advertisement