Advertisement
Fakta Menarik Mayor Jenderal Terawan Agus Putranto yang Masuk di Kabinet Indonesia Maju

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Terawan Agus Putranto menjadi nama baru mengisi posisi menteri kesehatan dalam kabinet Joko Widodo - Ma'aruf Amin yang akan dilantik pada Rabu (23/10/2019).
Terawan sendiri membenarkan dirinya akan menjadi pengganti Nila F. Moeloek sebagai menteri kesehatan saat berbicara di Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (22/10/2019) malam.
Advertisement
Sosoknya sendiri sudah tidak asing di dunia kesehatan Indonesia. Pria berusia 55 tahun tersebut adalah Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, yang merupakan rumah sakit kepresidenan dengan pangkat mayor Jenderal.
Namanya sempat menimbulkan kontroversi dengan metode ‘cuci otak’ untuk mengatasi stroke menggunakan alat Digital Subtraction Angiography (DSA).
Metode berbasis radiologi ini adalah desertasi doktornya di Universitas Hasanuddin, Makassar, dan dinyatakan lulus predikat sangat memuaskan pada 4 Agustus 2016.
Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan metode ini belum lulus uji klinis terhadap penggunaan teknologi untuk membersihkan saluran ‘gorong-gorong’ pembuluh darah yang tersumbat.
Terawan bahkan sempat diberhentikan dari keanggotaan IDI untuk sementara waktu saat isu ini ramai diperbincangkan pada tahun 2018.
Meski mendapatkan pergolakan yang hebat di dalam negeri, nyatanya metode penemuan baru ini sudah mendapat sambutan di Jerman, Belanda, Amerika Serikat dan China.
Terakhir pada November 2018, RSPAD Gatot Subroto menandatangani kerja sama dengan PT Credit Suisse Vietnam untuk membantu 1.000 pasien stroke dari Vietnam.
Menamatkan pendidikan strata S1-nya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan spesialis radiologi di Universitas Airlangga, sebelum akhirnya menerima gelar doktor dari Universitas Hassanudin, Makassar.
Terawan juga mengungkap dalam pertemuannya dengan Jokowi kemarin malam, ia membahas dua hal penting yang kini menjadi fokus Kementerian Kesehatan yakni stunting dan BPJS.
"Begitu dilantik, saya pensiun (dari TNI). Namun saya tetap menjadi dokter, bisa menolong dan sebagainya," pungkasnya saat berbicara di Istana Kepresidenan pada Selasa (22/10/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement