Advertisement
Mabes Polri Bentuk Tim Khusus Ungkap Kekerasan Aparat Saat Demonstrasi Mahasiswa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Aksi demonstrasi yang terjadi pada akhir September lalu diwarnai kerusuhan yang menyebabkan korban luka-luka peserta aksi.
Mabes Polri membentuk satu tim khusus untuk mengungkap sejumlah kasus mahasiswa demonstran yang diduga mengalami kekerasan oleh aparat kepolisian dalam aksi akhir bulan lalu di sekitar Gedung DPR RI.
Advertisement
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, tim khusus itu terdiri dari Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Inspektorat Pengawasan Umum Polri dan jajaran Polda Metro Jaya.
"Ada sebuah tim yang memang terbentuk sejak beberapa saat kejadian peristiwa itu. Jadi bukan mau dibentuk, tapi sudah dibentuk sejak peristiwa itu terjadi ya," kata Kombes Asep saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).
Asep menambahkan, tim ini bukan hanya fokus mengungkap kasus kekerasan terhadap Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir yang sudah melapor ke Bareskrim, tetapi juga akan mengungkap kasus lain.
"Diselidiki mengapa persitiwa itu terjadi dan sampai sekarang masih terus dalam penyelidikan ya," tegasnya.
Sebelumnya, Tim Advokasi Mahasiswa Korban Kekerasan bersama keluarga Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta membuat pelaporan ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (4/10/2019).
Ibu Faisal, Siti Asmah Ratu Agung (52) mengatakan peristiwa yang menimpa anak keduanya itu adalah tindakan yang kejam dan melanggar hukum. Untuk itu mereka meminta kasus kekerasan terhadap Faisal diungkap polisi.
Faisal menjadi salah satu mahasiswa yang menjadi korban kekerasan dalam kerusuhan demonstrasi di Gedung DPR RI pada 24 September 2019. Pelakunya diduga oknum kepolisian.
Berdasarkan hasil rontgen dokter, kepala korban mengalami retak khususnya bagian tengkorak yang diduga karena benturan benda tumpul. Selain itu, tulang bahunya juga cidera dan telah dioperasi.
Namun, kondisi Faisal sudah mulai membaik dan bisa memberikan respons sederhana. Meskipun demikian, tim dokter akan melanjutkan terapi yang sudah diberikan serta pemantauan intensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement