Advertisement
Mahfud MD Tuduh Demo Mahasiswa Sudah Tak Rasional

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah saat ini dinilai sudah tidak rasional. Pasalnya, sejumlah tuntutan aksi sudah dipenuhi oleh pemerintah. Sebelumnya hal itu dibantah oleh mahasiswa.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengatakan saat ini eskalasi unjuk rasa berangsur menurun. Meskipun turun namun bukan berarti selesai karena para pengunjuk rasa terus melakukan konsolidasi. Jika masih ada ajakan untuk melakukan demo, hal itu dinilai tidak rasional.
Advertisement
"Sejumlah tuntutan RUU sudah dibatalkan, kemudian masih ada demo-demo. Demo itu kadang kala tidak rasional. Orang-orang pada tidak tahu ikut demo terus, kalau kampus sudah rasional," kata Mahfud di Kepatihan, Jumat (27/9/2019).
Mahfud menambahkan, sejumlah RUU sudah dibatalkan oleh DPR. Seperti RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan. "Itu sudah dibatalkan kok masih didemo-demo terus. Memang tinggal UU KPK yang belum tuntas, tapi akan dikeluarkan Perppu," kata dia.
Dijelaskan Mahfud, meskipun secara konstitusi revisi RUU KPK sudah selesai dibahas namun hasilnya bertentangan dengan aspirasi rakyat. Menurutnya, ada solusi untuk menjembatani masalah tersebut. Misalnya legislatif review dengan memberlakukan UU tersebut lebih dulu, kemudian mereview lagi. Hanya saja, polemik tetap tidak akan selesai karena keinginan rakyat dengan DPR RI tidak sejalan.
"Bisa juga dengan yudisial review, melalui MK. Hanya saja, MK tidak bisa membatalkan UU yang tidak disukai oleh rakyat kalau tidak bertentangan dengan konstitusi. Jadi ke MK tidak akan selesai juga," katanya.
Alternatif terakhir, dengan mengeluarkan Perppu. Dengan dikeluarkan Perppu maka UU KPK tidak berlaku sampai pembahasan lebih lanjut. "Tapi ada resikonya. Bisa jadi (Perppu) ditolak DPR, tetapi itu berarti menjadi sikap dari Presiden," kata Mahfud.
Presiden, katanya, sudah bertemu dengan sejumlah tokoh di istana negara, Kamis (26/9/2019) lalu. Presiden, lanjut Mahfud, sempat bertanya jika Perppu ditolak oleh DPR. "Kami pun menjawab presiden bersama kami dan rakyat. Rakyat yang akan mengawal. Dampak Perppu terkait KPK jauh lebih kecil dari dua alternatif lainnya itu," kata Mahfud.
Jika masih ada demo-demo yang dilakukan oleh masyarakat, Mahfud menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. "(Kalau ada demo) Biar nanti diantisipasi oleh aparat. Wong tuntutannya sudah dipenuhi. Untuk UU KPK, Presiden akan mengeluarkan Perppu," katanya.
Hal itu berbeda dengan pernyatan mahasiswa Jogja yang bakal kembali menggelar aksi #GejayanMemanggil jilid dua.
Aliansi Rakyat Bergerak akan kembali menggelar aksi #GejayanMemanggil di Pertigaan Jalan Colombo, Gejayan Senin (30/9/2019) pekan depan.
Juru Bicara Aliansi Rakyat Bergerak Nailendra mengatakan gerakan tersebut kembali digelar karena sejumlah alasan.
Menurutnya setelah #GejayanMemanggil, pemerintah hanya meminta penundaan semua RUU yang dinilai kontroversial dan DPR menunda pembahasan sejumlah RUU kontroversial.
“Kami tidak puas dengan keputusan tersebut. Permintaan kami bukan ditunda. Jadi tuntutan kami belum dipenuhi,” ujar Nailendra saat dihubungi Harian Jogja, Kamis (26/9/2019).
Aliansi Rakyat Bergerak masih terus melakukan konsolidasi internal untuk menggodok beberapa tuntutan baru yang akan disuarakan dalam #Gejayan Memanggil pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement