Advertisement
Menteri PUPR: Bakal Ada Terowongan di Jalan Tol Bawen-Jogja
Foto udara terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). - ANTARA/Puspa Perwitasari
Advertisement
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan akan banyak membangun terowonga dalam proyek jalan. Tujuannya sangat dibutuhkan untuk menjaga alam dan memangkas jarak tempuh, tetapi ada harga dan risiko tinggi yang harus dibayar.
Basuki mengatakan bahwa pembangunan terowongan untuk proyek jalan memang agak terlambat sehingga pihaknya mendorong agar ke depannya dapat dibuat terowongan untuk proyek-proyek yang ada.
Advertisement
"Terowongan ini terlambat kalau di [Ditjen] Bina Marga, di SDA [Ditjen Sumber Daya Air] lebih cepat karena sebelum membangun bendungan kita membangun tunnel saluran pengelak sebelum membangun bendungannya sendiri. Makanya ini kami dorong cepat," ujarnya di Kementerian PUPR, Senin (16/9/2019).
Menurut Basuki, pembangunan terowongan ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, memperpendek jarak tempuh, dan juga mempercantik. Sampai saat ini sudah terdapat beberapa proyek jalan tol yang akan menggunakan terowongan.
"Ke depan kami akan membangun jalan tol Bawen—Jogja pasti akan ada terowongan, sirip-sirip jalan tol Sumatra dari Bengkulu ke Palembang pasti lewat bukit barisan dan kita juga butuh terowongan. Memang ada cost yang harus kita bayar untuk memelihara lingkungan tetap baik," katanya.
Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto mengatakan bahwa pembangunan terowongan ini membutuhkan banyak ahli di bidangnya, sedangkan ahli di terowongan di Bina Marga belum memadai. "Terowongan kan membutuhkan banyak expert, selain itu cost-nya tinggi dan banyak risiko yang dihadapi," paparnya.
Menurut Sugiyartanto, tahap perencanaan pembangunan terowongan merupakan tahap yang paling penting karena ada faktor ketidakpastian yang tinggi sehingga diperlukan perencanaan yang optimal yang dapat memitigasi potensi risiko di dalam setiap tahapannya.
Pengelolaan risiko dalam pembangunan terowongan juga harus dikelola dengan cermat dan hati-hati dari segi teknik. Semua potensi risiko telah dapat dan diidentifikasi sejak perencanaan sehingga natinya tidak menimbulkan permasalahan. Sebaliknya, proses survei atau mitgasi juga perlu menjadi perhatian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
APILL Mantrigawen Aktif, Dishub Jogja Terapkan Rekayasa Lalin
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- China Terapkan Standar Konsumsi Energi untuk Mobil Listrik
- Anggaran Jepang 2026 Tembus Rekor, Militer dan Sosial Diprioritaskan
- Laga Penentuan! Persib Incar Puncak Klasemen Saat Hadapi PSM
- Residivis Curi Kabel Pompa di Ngawi, Nyaris Diamuk Warga
- Harga MinyaKita di Temanggung Tembus Rp18.000 Jelang 2026
- Tabrakan Maut di Sleman, Pengendara Beat Tewas Ditabrak Honda City
- VnExpress Sebut PSSI Siapkan Rp670 juta per bulan untuk John Herdman
Advertisement
Advertisement



