Advertisement

Investasi Bisnis Makanan Minuman di Indonesia Makin Cantik

Annisa Sulistyo Rini
Selasa, 20 Agustus 2019 - 08:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Investasi Bisnis Makanan Minuman di Indonesia Makin Cantik Ilustrasi - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Investasi di sektor makanan dan minuman di Indonesia semakin cantik hingga akhir tahun ini. 

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan pada paruh pertama 2019, realisasi investasi di sektor mamin cukup menggembirakan.

Advertisement

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selama periode Januari—Juni 2019 realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor makanan menduduki peringat keempat dari keseluruhan sektor dengan nilai Rp21,26 triliun, sedangkan PMA menduduki peringkat keenam dengan nilai realisasi US$706,7 juta.

“Semester II minat yang masuk banyak, nanti akan lebih banyak yang masuk,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Adhi mengatakan dampak perang dagang Amerika Serikat dengan China membawa efek ke investasi di sektor mamin. Dia memproyeksikan relokasi pabrik ke Indonesia akan lebih banyak, tidak hanya produsen mamin olahan, tetapi juga industri pendukungnya seperti pabrikan mesin processing.

“Ada perusahaan China mau investasi mesin processing karena ada ekspor ke AS. Mereka mau relokasi ke sini,” kata Adhi.

Kendati diproyeksikan semakin meningkat pada paruh kedua, Adhi berharap pemerintah terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Pasalnya, minat investasi asing besar untuk masuk ke Indonesia, tetapi perusahaan-perusahaan tersebut terkadang ragu apabila ada regulasi yang dinilai kurang kondusif.

Adhi juga menyatakan masalah kebijakan ini yang membuat realisasi penanaman modal asing, terutama di sektor makanan, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi penanaman modal dalam negeri, kendati minat investor asing besar untuk berusaha di Indonesia.

Beberapa hal yang bisa diperbaiki pemerintah untuk meningkatkan investasi antara lain kepastian regulasi, terutama yang terkait ketersediaan bahan baku dan insentif kepada pada investor, khususnya yang ingin menanamkan modalnya pada sektor pionir.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan pengembangan industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan signfikan karena didukung sumber daya alam melimpah dan permintaan domestik yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement