Advertisement
Tim Pertolongan Pertama Jemaah Haji Diminta Ditambah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Selama dua tahun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membentuk tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH). Tim ini bertugas memberikan pertolongan pramedik kepada jemaah.
P3JH bersifat mobil atau selalu bergerak. Tim ini mengisi ruang-ruang kosong di sektor khusus dan di luar pos-pos layanan kesehatan maupun Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Tahun ini, P3JH beranggotakan 30 orang.
Advertisement
"Keberadaan P3JH efektif membantu jemaah haji, baik saat di Masjidil Haram maupun puncak haji, Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armuzna," kata anggota delegasi Amirul Hajj perwakilan Kementerian Robert J. Pattiselanno saat Exit Meeting dan Evaluasi Awal Penyelenggaraan Haji 1440 H di Jeddah, Sabtu (17/8/2019) dan dilansir laman resmi Kemterian Agama pada Minggu (18/8/2019).
"Pada penyelenggaraan haji berikutnya, jumlah petugas P3JH saya kira mesti ditambah," lanjut Robert yang banyak turun ke lapangan saat bertugas sebagai delegasi Amirul Hajj 1440 H.
Hal senada disampaikan Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khoirizi.
Menurutnya, mulai aktif pada penyelenggaraan haji 2018, P3JH semakin menemukan pola kerja yang efektif. Tidak sembarang orang tergabung dalam tim ini. Isinya, hanya dokter dan tenaga kesehatan berpengalaman lapangan yang direkrut dari klinik Kemenag, Fakultas Kedokteran UIN, Rumah Sakit Haji, dan Rumah Sakit TNI/Polri.
"Saya berharap ke depan Kemenkes lebih fokus untuk mengoptimalkan layanan di KKHI dan Sektor, serta penyediaan ambulan. Sementara, titik-titik kosong di lapangan akan diisi oleh P3JH untuk memberikan pertolongan pertama," ujarnya.
"Oleh karena itu, ke depan kita akan memperkuat koordinasi dengan Kemenkes. Kita akan cari pola terbaik dalam fasilitasi kesehatan bagi jemaah, pada titik-titik krusial, terutama pada fase puncak haji," ujarnya.
Seperti tahun sebelumnya, saat fase Armuzna, P3JH melebur ke dalam tim MCR (Mobile Crisis & Rescue) bersama petugas perlindungan jemaah (linjam), media center haji (MCH), Tim Gerak Cepat (TGC), dan petugas bimbingan ibadah.
MCR ditempatkan di sejumlah titik strategis Mina - Jamarat untuk memberikan pertolongan pra medik kepada jemaah sehingga mereka bisa menuntaskan rangkaian ibadah wajibnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Advertisement
Advertisement