Advertisement
Nepal Tetapkan Aturan Baru Bagi Pendaki Everest

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Komisi tingkat tinggi pemerintahan Nepal memutuskan semua orang yang ingin mendaki gunung Everest harus memiliki pengalaman pendakian gunung tinggi sebelumnya dan sertifikat pelatihan penunjang.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan setelah satu musim paling mematikan yang terjadi di Everest dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada Mei kemarin saja, sebelas pendaki tewas atau hilang di puncak tertinggi itu. Sembilan di sisi Nepal dan dua di sisi Tibet.
Advertisement
Panel Nepal yang terdiri dari pejabat pemerintah, ahli pendakian, dan lembaga yang mewakili komunitas pendaki dibentuk setelah kritikan masuk terkait perizinan pendakian yang membolehkan siapapun mendaki Everest dengan membayar seitar US$11.000.
“Pendaki Everest dan gunung-gunung yang memiliki ketinggian 8.000 meter lainnya harus menjalani pelatihan pendakian dasar dan pendakian di ketinggian,” kata panel dalam laporan yang disampaikan kepada pemerintah, seperti dikutip The Guardian, Kamis (15/8/2019).
Dikatakan bahwa mereka yang ingin mendaki Everest harus tekah mendaki setidaknya satu puncak Nepal dengan ketinggian lebih dari 6.500 meter. Pendaki juga harus menyerahkan sertifikat kesehatan dan kebugaran fisik dan disertai pemandu Nepal yang terlatih.
Mira Acharya, salah seorang anggota panel mengatakan bahwa pendaki yang meninggal di Everest banyak disebabkan karena penyakit ketinggian, serangan jantun, kelelahan atau kelemahan. Menurutnya, kewajiban pemandu untuk setiap pendakian juga merupakan cara mencegah seseorang mendaki solo yang memiliki risiko bahaya lebih tinggi.
Sementara itu, Ghanshyam Upadhyaya, seorang pejabat senior di kementerian pariwisata Nepal mengatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan rekomendasi yang diberikan oleh panel terkait perizinan pendakian gunung Everset.
“Pemerintah sekarang akan membuat perubahan yang diperlukan dalam undang-undang dan peraturan yang terkait dengan pendakian,” katanya.
Nepal merupakan rumah bagi 8 dari 14 gunung tertinggi di dunia, dan menjadikan pendakian gunung merupakan salah satu sumber utama lapangan pekerjaan bagi warganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement