Advertisement
Segini Biaya yang Dikeluarkan Pemerintah untuk Cetak SDM Unggul
 Ilustrasi uang.  - Bisnis/ Paulus Tandi Bone
                Ilustrasi uang.  - Bisnis/ Paulus Tandi Bone
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menyiapkan anggaran Rp1.162,83 triliun untuk empat proyek utama mencetak sumber daya manusia unggul.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (15/8/2019), mengatakan mencetak SDM unggul harus ada terobosan dan inovasi, untuk itu pemerintah menyiapkan empat program untuk mencapai target tersebut dalam RPJMN 2020-2024.
Advertisement
Projek utama yang pertama,yaitu percepatan pengurangan jumlah kematian ibu dan stunting. Kedua, pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0.
Ketiga, pembangunan science technopark dengan mengoptomalisasi Triple Helix di empat universitas utama. Keempat, digitalisasi dan integrasi bantuan sosial.
BACA JUGA
Bambang menambahkan bahwa pemerintah telah memproyeksikan dana yang besar bagi empat projek utama ini dengan rincian Rp26 triliun untuk percepatan penurunan kematian ibu dan stunting. Lalu Rp330,1 triliun untuk pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0.
Kemudian dana sejumlah Rp2,8 triliun untuk pembangunan science technopark (optimalisasi triple helix di empat major universitas). Terkahir yang terbesar sebanyak Rp803,93 triliun untuk digitalisasi dan integrasi bantuan sosial.
Adapun kementerian/lembaga (K/L) yang menjadi penyelenggaranya untuk projek utama pertama adalah Kementerian Kesehatan, BKKBN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KPPPA, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Kementerian Pertanian.
Sementara proyek utama kedua akan dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, dan 11 K/L lainnya.
Sementara itu untuk projek utama ketiga akan dilakukan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor. Dan proyek keempat, atau yang terakhir akan dilakukan Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Selain itu, menurut Bambang, dalam era disrupsi ini bukan pengangguran yang muncul, tapi muncul lapangan pekerjaan baru yang dapat diisi oleh banyak orang, serta memberikan kenyamanan untuk memudahkan kehidupan dari sebelumnya.
Era Industri 4.0 tidak dapat dicapai dengan cara yang biasa atau business as usual. Harus ada cara terobosan dalam pembelajaran dan pikiran yang inovatif.
Bahkan proses belajar-mengajar bukan satu arah seperti dahulu, di mana guru menjadi pusatnya karena justru murid yang menjadi pusatnya. Cara belajar pun bercampur antara tatap muka dan mengajar melalui sarana daring, yang mendukung upaya mencetak SDM unggul, ujar Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Bantul, 10 Titik Terdampak
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Super League 2025, PSIM Jogja Waspadai Persik yang Sulit Ditebak
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- Bulan Bahasa, MAN 3 Bantul Luncurkan 23 Buku Karya Siswa
- HP Meledak Saat Dicas, Rumah Warga Gunungkidul Hangus Terbakar
- Gubernur Ahmad Luthfi Luncurkan Rumah Rakyat di 3 Daerah
- QRIS Jadi Penyelamat Ekonomi Digital Indonesia di Masa Covid-19
- Paku Alam X: Pembinaan Atlet Perlu Manajemen Berbasis Data
Advertisement
Advertisement





















 
            
